Analisis Teknikal

IHSG Berpotensi Menguat, di Tengah Koreksi Bursa Dunia

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
30 July 2018 08:44
Kami memperkirakan IHSG hari ini bergerak variatif dengan kecenderungan menguat.
Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi
Jakarta, CNBC Indonesia -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat selama 6 hari berturut-turut pekan lalu setelah pembeli (buyer) menguasai perdagangan meski dengan keunggulan tipis. Kami memperkirakan IHSG hari ini bergerak variatif dengan kecenderungan menguat.

Investor asing sepekan lalu masuk kembali ke bursa saham nasional dengan membukukan pembelian bersih (net buy) Rp 1,72 triliun. Sepekan sebelumnya, investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 784 miliar.

Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi beberapa kemungkinan tersebut dimulai dari penutupan IHSG kemarin yang membentuk pola grafik lilin putih pendek (short white candlebuyer akhirnya menguasai perdagangan meski dengan keunggulan tipis.

Beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) pada posisi persilangan emas (golden cross) atau berpotensi menguat.

Meskipun indikator stochastic slow menunjukan IHSG berada pada area posisi jenuh belinya (overbought), tetapi hal tersebut cenderung positif mengingat tren jangka pendeknya sedang bullish.
IHSG Cenderung Menguat, di Tengah Koreksi Bursa DuniaSumber: Reuters
Dibandingkan penutupan sebelumnya IHSG dibuka menguat tipis sebanyak 1 poin pada sesi satu, kemudian bergerak naik menuju level tertinggi yakni 5.969 (+0,32%). Terus berada pada zona hijau selama sesi satu, IHSG bergerak pada rentang 5.947 hingga 5.969 pada Jumat pagi.

Memasuki sesi ke-2, IHSG masih cenderung menguat dengan level tertingginya dicapai pada pukul 15:43 WIB pada level 5.991. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS, pada pukul 16:00 WIB di mana US$1 di pasar spot ditutup di level Rp 14.415 (+0,28%).

Kenaikan IHSG pada sesi dua ini didorong oleh rilis laporan keuangan beberapa emiten yang di atas ekspektasi, seperti PT Astra International Tbk (ASII) yang mencetak laba bersih Rp 5,4 triliun atau melebihi ekspektasi para analis, ASII pun ditutup naik 300 poin (+4,49%) ke level Rp 6.975 per unit.

Hingga pukul 16:15 WIB, IHSG ditutup naik 43 poin (+0,72%) ke level 5.989 dengan nilai perdagangan Rp 6,6 triliun. Semua sektor menghijau kecuali sektor agrikultur. Adapun sektor aneka industri dan konsumer menjadi motor pendorong IHSG dengan sumbangan masing-masing 11 dan 10 poin.

Dari sisi global, bursa utama AS rata-rata ditutup melemah di antaranya Indeks saham Dow Jones (-0,3%), S&P 500 (-0,66%) dan Nasdaq (-1,46%). Bursa utama Asia juga cenderung minus di antaranya Nikkei (-0,77%), Kospi(-0,22%), dan ASX 200 (-0,63%).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/hps) Next Article Menerka Nasib IHSG di Akhir Tahun, Kabar Baik atau Buruk?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular