
Analisis Teknikal
Ada Sinyal Naik, IHSG Berpotensi Menguat Terbatas
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
27 August 2018 08:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memperkirakan hari ini, Senin (27/8/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat dengan pergerakan antara 5.940 hingga 6.020.
Kami mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Dimulai dengan penutupan kemarin yang membentuk pola bulish harami yang memberikan sinyal kenaikan meski bersifat sedang pada perdagangan selanjutnya.
Indeks cenderung menguat menurut indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) karena telah membentuk persilangan emas (golden cross).
Pada Jumat sore (24/8/2018), nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bahkan menyentuh Rp 14.660, membawa rupiah ke level terendahnya sepanjang 2018. Namun, sepekan kemarin IHSG justru berhasil menguat 3,19% atau ditutup naik 184 poin ke level 5.968 (+3,19%).
Indeks acuan bursa saham nasional pada Jumat pekan lalu dibuka dengan dengan pelemahan (gap down) sebanyak 7 poin (-0,13%) kemudian melanjutkan pelemahan di zona negatif dengan level terendahnya sesi I terjadi pukul 10:47 di 5.949 (-0,56%).
Sentimen negatif dari global menjadi penyebab penurunan indeks, seperti wacana pengenaan tarif kendaraan dari Uni Eropa ke Amerika Serikat (AS) sebesar 25% yang kembali mengemuka. China juga secara resmi menerapkan tarif impor balasan senilai US$16 miliar (Rp 234 triliun) atas produk AS.
IHSG pun menutup sesi I dengan pelemahan 0,33% (-19 poin) ke level 5.963. Nilai transaksi cukup kecil hanya Rp 2,8 triliun dengan pembelian bersih (net buy) investor asing sebesar Rp 56 miliar di pasar reguler.
Memasuki sesi II, indeks kembali melanjutkan pelemahan dengan level terendahnya terjadi pada pukul 15:50 WIB di level 5.949 (-0,56%). Sempat menguat 19 poin pada sesi pasca penutupan (after market), tetapi IHSG tetap berakhir minus 14 poin ke 5.968 (-0,23%).
Investor asing masih cenderung menunggu dan mencermati keadaan (wait and see) untuk kembali ke bursa saham nasional, dengan hanya membukukan pembelian bersih (net buy) Rp 64 miliar Jumat kemarin, meski secara tahun berjalan sudah membukukan penjualan bersih (net buy) Rp 51,2 triliun.
Dari Amerika Serikat (AS), bursa utama ditutup menguat di antaranya Indeks Dow Jones (+0,52%), S&P 500 (+0,62%) dan Nasdaq (+0,86%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Menerka Nasib IHSG di Akhir Tahun, Kabar Baik atau Buruk?
Kami mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Dimulai dengan penutupan kemarin yang membentuk pola bulish harami yang memberikan sinyal kenaikan meski bersifat sedang pada perdagangan selanjutnya.
Indeks cenderung menguat menurut indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) karena telah membentuk persilangan emas (golden cross).
![]() |
Sentimen negatif dari global menjadi penyebab penurunan indeks, seperti wacana pengenaan tarif kendaraan dari Uni Eropa ke Amerika Serikat (AS) sebesar 25% yang kembali mengemuka. China juga secara resmi menerapkan tarif impor balasan senilai US$16 miliar (Rp 234 triliun) atas produk AS.
IHSG pun menutup sesi I dengan pelemahan 0,33% (-19 poin) ke level 5.963. Nilai transaksi cukup kecil hanya Rp 2,8 triliun dengan pembelian bersih (net buy) investor asing sebesar Rp 56 miliar di pasar reguler.
Memasuki sesi II, indeks kembali melanjutkan pelemahan dengan level terendahnya terjadi pada pukul 15:50 WIB di level 5.949 (-0,56%). Sempat menguat 19 poin pada sesi pasca penutupan (after market), tetapi IHSG tetap berakhir minus 14 poin ke 5.968 (-0,23%).
Investor asing masih cenderung menunggu dan mencermati keadaan (wait and see) untuk kembali ke bursa saham nasional, dengan hanya membukukan pembelian bersih (net buy) Rp 64 miliar Jumat kemarin, meski secara tahun berjalan sudah membukukan penjualan bersih (net buy) Rp 51,2 triliun.
Dari Amerika Serikat (AS), bursa utama ditutup menguat di antaranya Indeks Dow Jones (+0,52%), S&P 500 (+0,62%) dan Nasdaq (+0,86%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Menerka Nasib IHSG di Akhir Tahun, Kabar Baik atau Buruk?
Most Popular