
IHSG Bergerak Variatif, Ini Saham-Saham Pilihan Broker
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
29 August 2018 08:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,28% ke level 6.042,65 pada perdagangan kemarin Selasa (28/8/18).
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 7,48 triliun dengan volume sebanyak 9,33 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 409.451 kali.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi kenaikan IHSG di antaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+3,47%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,81%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (+2,61%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+1,09%), dan Indo Tambangraya Megah Tbk/ITMG (+7,24%).
Sementara itu, berikut saham-saham yang layak untuk diperhatikan menurut analisa dari para broker hari ini, Rabu (29/8/18).
1. Indosurya Bersinar SekuritasIndosurya Sekuritas menyatakan bahwa IHSG masih betah berada dalam rentang konsolidasi, di tengah minimnya sentimen yang beredar. Sehingga akan sedikit memberikan suasana dingin terhadap pasar sehingga pasar belum terlihat akan bergejolak naik maupun turun dalam rentang yang signifikan.
Sedangkan fluktuasi harga komoditas dan kondisi nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) masih akan memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG dalam jangka pendek.
"Hari ini IHSG berpotensi naik dengan rentang di level 5.872 - 6.226," ujar William Surya Wijaya Vice President Research Department.
Sedangkan, saham-saham yang menjadi perhatian dalam perdagangan hari ini diantaranya ialah saham: HMSP, KLBF, JSMR, TLKM, PWON, AKRA, SMRA, SRIL, ROTI, MYOR dan BJTM.
2. Kiwoom Sekuritas Indonesia
Kiwoom Sekuritas mengatakan sentimen eksternal masih mempengaruhi pergerakan indeks hari ini, dimana sebelumnya telah terjadi kesepakatan perdagangan antara AS dan Meksiko.
Pasar saat ini tertuju pada hasil pembicaraan dagang antara AS dan Kanada dimana Trump memperingatkan masih bisa mengenakan tarif pada mobil Kanada jika menolak untuk menyetujui kesepakatan baru dan juga menginginkan konsesi pada produk susu negara tersebut.
Sehingga fokus mulai tertuju kepada data inflasi yang keluar pada awal bulan serta Jobless Claims dari Amerika Seikat pada akhir bulan.
"Secara teknikal, indeks IHSG di prediksi masih berpeluang untuk melanjutkan penguatan dengan support dan resistance di level 6.022-6.064," ujar Maximilianus Nico dan Johan Trihantoro melalui Morning Equity Kiwoom.
Sedangkan saham-saham yang perlu diperhatikan di antaranya.
1. PT Timah Tbk (TINS)
TINS di sepanjang 2018 menganggarkan belanja modal sebesar Rp 2,56 triliun. Dimana sampai bulan Agustus, belanja modal sudah terserap sebesar 60%.
Perusahaan sedang mengembangkan smelter fuiming yang bertujuan agar dapat mengolah timah berkadar rendah, mengolah kembali kerak, kerak itu sisa hasil produksi.
"Selain itu TINS melakukan kegiatan eksplorasi di empat wilayah perairan Bangka, seperti Laut Tempilang, Laut Permis, Laut Tanjung Kubu, dan Laut Ranggam. Pada Februari 2018 TINS telah menghabiskan dana sebesar Rp 25,71 miliar untuk eksplorasitersebut," ungkap analis Kiwoom.
Secara jangka pendek,rekomendasi jual memiliki probabilitas 38% dengan target di level Rp 710 dan exit di level harga Rp 830. Sedangkan rekomendasi beli memiliki probabilitas 80% di target Rp 1.380 dan exit Rp 700, sedangkan support area berada di level Rp 785 dan resistance di level harga Rp 845.
2. PT Elnusa Tbk (ELSA)
ELSA membukukan kinerja mentereng pada periode enam bulan pertama tahun ini. Pendapatan ELSA mendaki 47% year on year (yoy) menjadi Rp 2,91 triliun dari sebelumnya Rp 1,99 triliun.
Kinerja ditopang dari segmen upstream menyumbang sebesar Rp 1,15 triliun atau naik 42% dari Rp 816 miliar pada periode yang sama di tahun lalu. Sedangkan segmen downstream sebesar Rp 1,63 triliun atau naik sebesar 50% dari Rp 1,09 triliun pada periode semester I 2017.
Strategi buy secara jangka pendek memiliki probabilitas 88% dengan target di Rp 410 dan exit di level Rp 340. Strategi buy untuk investasi memiliki probabilitas 63% dengan target di level harga Rp 445 dan exit di level Rp 340/saham. Area support berada di level Rp 355 dan resistance di level Rp 375.
3. Binaartha SekuritasIHSG berhasil melewati support pertama maupun kedua pada penutupan perdagangan kemarin pada area level 6.022,162 hingga 6.001,675. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada 6064.194 hingga 6085.741.
Berdasarkan indikator, terlihat pola bearish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpeluang menuju ke area support.
Sedangkan beberapa saham yang patut dicermati dalam perdagangan hari ini di antaranya:
1. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
ADRO ditutup menguat di level Rp 1.910 pada perdagangan kemarin. Fase akumulasi masih terlihat dalam rangka pembentukkan pola uptrend. Akumulasi beli pada area level Rp 1.860 - Rp 1.910, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.980 hingga Rp 2.490.
2. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
GGRM ditutup menguat di level Rp 74.150 dalam perdagangan kemarin Selasa. Adapun target harga pada level Rp 70.100 dan Rp 76.625 berhasil tercapai. Fase akumulasi masih terlihat dalam rangka pembentukkan pola uptrend.
Sedangkan akumulasi beli pada area level Rp 73.450 - Rp 74.150, dengan target harga secara bertahap di level Rp 75.500 hingga Rp 89.000.
3. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
Harga saham INCO kemarin ditutup menguat di level Rp 3.910. Saat ini, pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham.
Akumulasi beli pada area level Rp 3.830 - Rp 3.920, dengan target harga secara bertahap di level Rp 3.990 hingga Rp 4.810.
4. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
Akumulasi beli pada area level Rp 920 - Rp 940, dengan target harga secara bertahap di level Rp 980, Rp 1.020 dan Rp 1.180.
5. PT Pembangunan Perumahan Presisi Tbk (PPRE)
PPRE ditutup stagnan di level Rp 392 pada perdagangan kemarin. Akumulasi beli berada pada area level Rp 386 - Rp 394, dengan target harga secara bertahap di level Rp 398 hingga Rp 464.
6. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS)
Akumulasi beli pada area level Rp 1.280 - Rp 1.290, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.305 hingga Rp 1.470.
4. Samuel SekuritasSamuel Sekuritas memprediksi IHSG akan berpeluang menguat menyentuh level 6.110 hari ini maupun pada perdagangan esok, sebelum kemudian IHSG Breakout 6.110 di awal September 2018 (minggu depan).
Hal ini sesuai dengan siklus tahunan IHSG di mana bulan Agustus menjadi bottom untuk kemudian uptrend sampai April - Mei tahun depan. Ancaman downtrend dengan turun di bawah 5.800 dapat dikatakan sudah hilang (meski kemungkinan berubah menjadi downtrend akan selalu ada).
Untuk hari ini, Samuel Sekuritas menyukai saham BBTN dan CPIN serta saham TBLA dan ERAA (Buy on Weakness). Berikut ulasannya.
Beli :
- BBTN (naik dalam uptrend)
- CPIN (naik dalam uptrend)
- ACES (naik dalam uptrend)
- WIKA (Naik dalam uptrend)
Jual :
- TBLA (turun dalam akhir downtrend)
- ERAA (turun dalam uptrend)
5. Reliance SekuritasMayoritas indeks saham di Asia mayoritas menguat. Indeks Nikkei (+0.06%), Topix (+0.16%) dan KOSPI (+0.17%) ditutup menguat terkonsolidasi setelah dibuka cukup optimis. Investor mencerna perkembangan yang saling bertentangan pada perdagangan global.
IHSG (+0.28%) juga ditutup menguat 16.68 poin kelevel 6.042,65 dengan saham-saham sektor infrastruktur (+1.84%) dan pertambangan (+0.78%) mendorong penguatan.
Sedangkan sektor aneka industri (-2.38%) dan pertanian (-1.92%) menjadi penekan pergerakan optimis IHSG sehinga sempat menyentuh zona merah menjelang akhir perdagangan.
Untuk hari ini, pergerakan IHSG secara teknikal mulai terkonsolidasi setelah mendekati level upper bollinger bands dengan indikator stochastic yang mulai bergerak pada area overbought dan berindikasi dead-cross. Pola candlestick pun membentuk pola northern star dengan indikasi terkoreksi jangka pendek.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung kembali terkonsolidasi tertekan dengan rentan pergerakan 6.010-6.110", ungkap Lanjar Nafi analis Reliance.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya GJTL, HRUM, INDY, PTBA, ELSA, MEDC.
(prm) Next Article IHSG Diperkirakan Menguat, Inilah Saham Pilihan Broker
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 7,48 triliun dengan volume sebanyak 9,33 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 409.451 kali.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi kenaikan IHSG di antaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+3,47%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,81%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (+2,61%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+1,09%), dan Indo Tambangraya Megah Tbk/ITMG (+7,24%).
1. Indosurya Bersinar Sekuritas
Sedangkan fluktuasi harga komoditas dan kondisi nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) masih akan memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG dalam jangka pendek.
"Hari ini IHSG berpotensi naik dengan rentang di level 5.872 - 6.226," ujar William Surya Wijaya Vice President Research Department.
Sedangkan, saham-saham yang menjadi perhatian dalam perdagangan hari ini diantaranya ialah saham: HMSP, KLBF, JSMR, TLKM, PWON, AKRA, SMRA, SRIL, ROTI, MYOR dan BJTM.
2. Kiwoom Sekuritas Indonesia
Kiwoom Sekuritas mengatakan sentimen eksternal masih mempengaruhi pergerakan indeks hari ini, dimana sebelumnya telah terjadi kesepakatan perdagangan antara AS dan Meksiko.
Pasar saat ini tertuju pada hasil pembicaraan dagang antara AS dan Kanada dimana Trump memperingatkan masih bisa mengenakan tarif pada mobil Kanada jika menolak untuk menyetujui kesepakatan baru dan juga menginginkan konsesi pada produk susu negara tersebut.
Sehingga fokus mulai tertuju kepada data inflasi yang keluar pada awal bulan serta Jobless Claims dari Amerika Seikat pada akhir bulan.
"Secara teknikal, indeks IHSG di prediksi masih berpeluang untuk melanjutkan penguatan dengan support dan resistance di level 6.022-6.064," ujar Maximilianus Nico dan Johan Trihantoro melalui Morning Equity Kiwoom.
Sedangkan saham-saham yang perlu diperhatikan di antaranya.
1. PT Timah Tbk (TINS)
TINS di sepanjang 2018 menganggarkan belanja modal sebesar Rp 2,56 triliun. Dimana sampai bulan Agustus, belanja modal sudah terserap sebesar 60%.
Perusahaan sedang mengembangkan smelter fuiming yang bertujuan agar dapat mengolah timah berkadar rendah, mengolah kembali kerak, kerak itu sisa hasil produksi.
"Selain itu TINS melakukan kegiatan eksplorasi di empat wilayah perairan Bangka, seperti Laut Tempilang, Laut Permis, Laut Tanjung Kubu, dan Laut Ranggam. Pada Februari 2018 TINS telah menghabiskan dana sebesar Rp 25,71 miliar untuk eksplorasitersebut," ungkap analis Kiwoom.
Secara jangka pendek,rekomendasi jual memiliki probabilitas 38% dengan target di level Rp 710 dan exit di level harga Rp 830. Sedangkan rekomendasi beli memiliki probabilitas 80% di target Rp 1.380 dan exit Rp 700, sedangkan support area berada di level Rp 785 dan resistance di level harga Rp 845.
2. PT Elnusa Tbk (ELSA)
ELSA membukukan kinerja mentereng pada periode enam bulan pertama tahun ini. Pendapatan ELSA mendaki 47% year on year (yoy) menjadi Rp 2,91 triliun dari sebelumnya Rp 1,99 triliun.
Kinerja ditopang dari segmen upstream menyumbang sebesar Rp 1,15 triliun atau naik 42% dari Rp 816 miliar pada periode yang sama di tahun lalu. Sedangkan segmen downstream sebesar Rp 1,63 triliun atau naik sebesar 50% dari Rp 1,09 triliun pada periode semester I 2017.
Strategi buy secara jangka pendek memiliki probabilitas 88% dengan target di Rp 410 dan exit di level Rp 340. Strategi buy untuk investasi memiliki probabilitas 63% dengan target di level harga Rp 445 dan exit di level Rp 340/saham. Area support berada di level Rp 355 dan resistance di level Rp 375.
3. Binaartha Sekuritas
Berdasarkan indikator, terlihat pola bearish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpeluang menuju ke area support.
Sedangkan beberapa saham yang patut dicermati dalam perdagangan hari ini di antaranya:
1. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
ADRO ditutup menguat di level Rp 1.910 pada perdagangan kemarin. Fase akumulasi masih terlihat dalam rangka pembentukkan pola uptrend. Akumulasi beli pada area level Rp 1.860 - Rp 1.910, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.980 hingga Rp 2.490.
2. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
GGRM ditutup menguat di level Rp 74.150 dalam perdagangan kemarin Selasa. Adapun target harga pada level Rp 70.100 dan Rp 76.625 berhasil tercapai. Fase akumulasi masih terlihat dalam rangka pembentukkan pola uptrend.
Sedangkan akumulasi beli pada area level Rp 73.450 - Rp 74.150, dengan target harga secara bertahap di level Rp 75.500 hingga Rp 89.000.
3. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
Harga saham INCO kemarin ditutup menguat di level Rp 3.910. Saat ini, pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham.
Akumulasi beli pada area level Rp 3.830 - Rp 3.920, dengan target harga secara bertahap di level Rp 3.990 hingga Rp 4.810.
4. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
Akumulasi beli pada area level Rp 920 - Rp 940, dengan target harga secara bertahap di level Rp 980, Rp 1.020 dan Rp 1.180.
5. PT Pembangunan Perumahan Presisi Tbk (PPRE)
PPRE ditutup stagnan di level Rp 392 pada perdagangan kemarin. Akumulasi beli berada pada area level Rp 386 - Rp 394, dengan target harga secara bertahap di level Rp 398 hingga Rp 464.
6. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS)
Akumulasi beli pada area level Rp 1.280 - Rp 1.290, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.305 hingga Rp 1.470.
4. Samuel Sekuritas
Hal ini sesuai dengan siklus tahunan IHSG di mana bulan Agustus menjadi bottom untuk kemudian uptrend sampai April - Mei tahun depan. Ancaman downtrend dengan turun di bawah 5.800 dapat dikatakan sudah hilang (meski kemungkinan berubah menjadi downtrend akan selalu ada).
Untuk hari ini, Samuel Sekuritas menyukai saham BBTN dan CPIN serta saham TBLA dan ERAA (Buy on Weakness). Berikut ulasannya.
Beli :
- BBTN (naik dalam uptrend)
- CPIN (naik dalam uptrend)
- ACES (naik dalam uptrend)
- WIKA (Naik dalam uptrend)
Jual :
- TBLA (turun dalam akhir downtrend)
- ERAA (turun dalam uptrend)
5. Reliance Sekuritas
IHSG (+0.28%) juga ditutup menguat 16.68 poin kelevel 6.042,65 dengan saham-saham sektor infrastruktur (+1.84%) dan pertambangan (+0.78%) mendorong penguatan.
Sedangkan sektor aneka industri (-2.38%) dan pertanian (-1.92%) menjadi penekan pergerakan optimis IHSG sehinga sempat menyentuh zona merah menjelang akhir perdagangan.
Untuk hari ini, pergerakan IHSG secara teknikal mulai terkonsolidasi setelah mendekati level upper bollinger bands dengan indikator stochastic yang mulai bergerak pada area overbought dan berindikasi dead-cross. Pola candlestick pun membentuk pola northern star dengan indikasi terkoreksi jangka pendek.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung kembali terkonsolidasi tertekan dengan rentan pergerakan 6.010-6.110", ungkap Lanjar Nafi analis Reliance.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya GJTL, HRUM, INDY, PTBA, ELSA, MEDC.
(prm) Next Article IHSG Diperkirakan Menguat, Inilah Saham Pilihan Broker
Most Popular