Analisis Teknikal

Mampukah IHSG Mengapitalisasi Data Kenaikan Penjualan Eceran?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
12 September 2018 08:13
Kami memperkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas dengan rentang perdagangan antara 5.802 hingga 5.976.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memperkirakan hari ini, Rabu (12/9/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas dengan rentang perdagangan antara 5.802 hingga 5.976.

Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan hasil analisis secara teknikal dan perkembangan pasar. Dimulai dengan terbentuknya grafik berpola flat (doji) yang bersifat netral.

Pola doji tersebut terbentuk setelah indeks acuan bursa saham itu mengalami penurunan hingga 1,26%, tetapi kemudian menguat dan meninggalkan ekor yang sedikit panjang, yang artinya pasar berbalik cenderung menguat.

Ada peluang indeks menguat mengingat level saat ini belum menyentuh area penghalang harga naik (overbought) menurut indikator teknikal stochastic slow.

Adapun dari perkembangan pasar, Bank Indonesia (BI) merilis data penjualan eceran (retail sales) bulan Juli 2018 yang naik 2,9%, atau lebih baik dari posisi Juni 2018 yang tumbuh 2,3%. Data ini semestinya mendongkrak prospek kinerja saham-saham sektor konsumer.

Mampukah IHSG Mengapitalisasi Data Kenaikan Penjualan Eceran?Sumber: Reuters
Pada perdagangan kemarin lusa, IHSG mengawali perdagangan dengan pelemahan 16 poin (-0,27%) dan kemudian cenderung melemah hingga menyentuh titik terendahnya sesi I pada pukul 09:13 WIB di level 5.776 (1,29%), yang sekaligus menjadi level terendahnya sepanjang perdagangan hari itu.

IHSG menutup sesi I dengan penurunan sebesar 32 poin (-0,54%) ke 5.819. Sektor konsumer mampu bergerak di zona hijau dan menjadi pendorong IHSG. Selanjutnya pada sesi II, indeks cenderung menguat terbatas.

Namun, pada akhirnya indeks gagal ditutup di zona hijau karena rupiah yang kembali tak berdaya di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Di pasar spot pukul 16:00 WIB, US$1 dihargai Rp 14.852, atau melemah 0,25% dibandingkan penutupan sebelumnya.



Mengacu pada data bursa, IHSG ditutup melemah 20 poin (-0,34%) ke level 5.831. Nilai transaksi mencapai Rp 6,2 triliun rupiah. Investor asing kembali membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 78  miliar, atau menipis dibandingkan net sell kemarin Rp 107 miliar di pasar reguler.

Mengutip data bursa Amerika Serikat (AS), bursa AS ditutup bervariasi di antaranya: Indeks Dow Jones (-0,31%), S&P 500 (-0,22%) dan NASDAQ (-0,25%). Bursa utama Asia juga bergerak mixed di mana Kospi menguat 0,08% sedangkan Nikkei melemah 0,19%.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(ags/prm) Next Article IHSG Berpotensi Menguat, di Tengah Koreksi Bursa Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular