
Internasional
Ekonomi Rusia Diperkirakan Tumbuh Lebih Lambat
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
06 September 2018 17:52

Moskow, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Rusia diperkirakan dapat mencapai 3% selama periode 2021-2022, kata Menteri Ekonomi Maxim Oreshkin dalam sebuah forum hari Kamis (6/9/2018).
Sebelumnya, kementerian ekonomi sedikit menurunkan proyeksinya untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini dan tahun berikutnya akibat gejolak pasar keuangan, arus modal keluar lebih cepat, dan pesimisme bisnis di tengah sanksi baru AS, seperti dilansir dari Reuters.
Mata uang Rusia, rubel, diperdagangkan sedikit melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari Kamis (6/8/2018). Pelemahan itu dipengaruhi ancaman diterapkannya sanksi baru AS terhadap Rusia.
Pagi waktu setempat, rubel diperdagangkan 0,05% lebih lemah di hadapan greenback yaitu di 68,29. Rubel juga turun 0,05% terhadap euro, diperdagangkan pada 79,43.
(prm) Next Article Rusia Merana, Rubel Sentuh Posisi Terendah dalam 2 Tahun
Sebelumnya, kementerian ekonomi sedikit menurunkan proyeksinya untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini dan tahun berikutnya akibat gejolak pasar keuangan, arus modal keluar lebih cepat, dan pesimisme bisnis di tengah sanksi baru AS, seperti dilansir dari Reuters.
Mata uang Rusia, rubel, diperdagangkan sedikit melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari Kamis (6/8/2018). Pelemahan itu dipengaruhi ancaman diterapkannya sanksi baru AS terhadap Rusia.
(prm) Next Article Rusia Merana, Rubel Sentuh Posisi Terendah dalam 2 Tahun
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular