Rupiah Tembus Rp 14.900/US$, Broker Rekomendasikan Saham Ini

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
05 September 2018 08:32
3. Kiwoom Sekuritas

Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Hari ini, pasar akan didominasi oleh sentimen mengenai perang dagang, yakni Presiden Amerika Donald Trump akan mengumumkan penerapan tarif baru senilai US$ 200 miliar terhadap produk produk tambahan China yang siap dilaksanakan pada Kamis, 6 September 2018. 

Di tengah penantian pemberlakuan ini, perundingan Amerika dan Kanada terkait NAFTA juga mengalami jalan buntu, meskipun pembicaraan akan dilanjutkan pada akhir pekan ini. Apabila Kanada tetap pada keputusannya, maka Trump akan menandatangani kesepakatan bilateral bersama meksiko. 

Sentimen global lainnya adalah krisis ekonomi Turki dan Argentina, pemilu Brazil, serta reformasi pajak dan tanah di Afrika Selatan.

Di beberapa Bank Buku IV kemarin, dolar AS telah diperjualbelikan di atas Rp 15.000. Untuk mendukung penguatan rupiah, pemerintah akan memaksa eksportir untuk memulangkan devisa hasil ekspor dan mengkonversinya ke rupiah dalam jangka waktu tertentu. 

Apapun caranya, yang dibutuhkan adalah dorongan jangka pendek terhadap Rupiah, sehingga mampu menahan pelemahan lebih lanjut dari rupiah yang sedang tak berdaya. 

Gubernur Bank Indonesia pun menyampaikan, focus jangka pendek adalah menstabilkan Rupiah serta lebih intensif dalam melakukan intervensi. Secara teknikal, indeks IHSG berpotensi melemah dengan support dan resisten di level 5.834-5.959. 


(roy)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular