Saham Tambang Berguguran, Ambil Untung saat Rupiah Loyo

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
03 September 2018 17:58
Investor melakukan prodit taking pada saham-saham tambang pada perdagangan hari ini karena harga minyak turun.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten tambang pada perdagangan hari ini setelah harga minyak dan komoditas tambang mengalami koreksi. Selain itu, investor tampaknya melakukan aksi ambil untung (profit taking) pada sejumlah saham tambang.

Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 6,32% ke level harga Rp 3.560/saham, dengan volume perdagangan saham sebanyak 14,69 juta saham senilai Rp 52,9 miliar.

Lalu saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 5% ke level Rp 225/saham. Volume perdagangan saham BUMI mencapai 157,32 juta saham senilai Rp 36,45 miliar.

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 4,60% ke level harga Rp 830/saham. Volume perdagangan mencapai 67,12 juta saham senilai Rp 56,55 miliar.

Demikian pula saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang tercatat turun 4,21% ke level harga Rp 2.050/saham. Terakhir saham PT Indika Energi Tbk (INDY) turun 3,67% ke level Rp 3.150/saham.

Indeks sektor pertambangan pada hari ini tercatat turun 1,7%. Menjadi salah satu indeks sektoral yang mengalami koreksi pada perdagangan hari ini.

Harga minyak jenis brent kontrak pengiriman November 2018 melemah 0,40% ke level US$77,34/barel, sementara harga minyak light sweet kontrak Oktober 2018 juga terkoreksi sebesar 0,33% ke US$69,57/barel, hingga pukul 10.45 WIB hari ini.

Dengan pergerakan itu, harga minyak kompak melemah secara 2 hari berturut-turut, sejak akhir pekan lalu.  Pada penutupan perdagangan hari Jumat (31/08/2018), harga light sweet yang menjadi acuan di Amerika Serikat (AS) terkoreksi 0,64%, sementara harga brent yang menjadi acuan di Eropa juga turun 0,45%.

Penyebab lesunya harga sang emas hitam di awal pekan adalah meningkatnya pasokan dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan AS. Sentimen ini terbukti mampu mengalahkan kekhawatiran investor terhadap jatuhnya produksi dari Iran.



(roy) Next Article Awal Sesi I, Saham-saham Tambang Tancap Gas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular