
Awal Sesi I, Saham-saham Tambang Tancap Gas
tahir saleh, CNBC Indonesia
07 January 2019 10:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan di awal pekan ini, Senin (7/1/2019) saham-saham sektor pertambangan baik batu bara dan migas langsung naik di tengah penguatan harga minyak mentah dunia.
Saham PT Indika Energy Tak (INDY) mencatatkan penguatan tertinggi yakni hampir 6% di level Rp 1.920 /saham dengan nihai perdagangan mencapai Rp 22,83 miliar. Indika mengelola dua perusahaan energi yakni PT Kideco Jaya Agung di bisnis batu bara dan PT Petrosea Tbk yang juga fokus di migas.
Saham emiten tambang batu bara lainnya yakni PT Harum Energy Tak (HRUM) yang juga menguat 5,11% pada awal perdagangan sesi I ini dengan nilai transaksi cenderung rendah Rp 5,91 miliar.
Saham emiten tambang lainnya yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Elnusa Tak (ELSA), PT Medco Internasional Tbk (MEDC), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Pada perdagangan Senin 7 Januari 2019 hingga pukul 07.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak Maret 2019 naik 1,37% ke posisi US$ 57,84/barel, setelah pada akhir pekan lalu ditutup menguat 1,98% di level US$ 57,06/barel.
Begitu pula harga minyak jenis light sweet (WTI) kontrak Februari 2019 yang menguat 1,50% ke posisi US$ 48,68/barel, yang sebelumnya juga ditutup menguat 1,85% di posisi US$ 47,96 pada perdagangan sesi sebelumnya (4/1/2019).
(tas/hps) Next Article Saham Tambang Berguguran, Ambil Untung saat Rupiah Loyo
Saham PT Indika Energy Tak (INDY) mencatatkan penguatan tertinggi yakni hampir 6% di level Rp 1.920 /saham dengan nihai perdagangan mencapai Rp 22,83 miliar. Indika mengelola dua perusahaan energi yakni PT Kideco Jaya Agung di bisnis batu bara dan PT Petrosea Tbk yang juga fokus di migas.
Pilihan Redaksi |
Pada perdagangan Senin 7 Januari 2019 hingga pukul 07.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak Maret 2019 naik 1,37% ke posisi US$ 57,84/barel, setelah pada akhir pekan lalu ditutup menguat 1,98% di level US$ 57,06/barel.
Begitu pula harga minyak jenis light sweet (WTI) kontrak Februari 2019 yang menguat 1,50% ke posisi US$ 48,68/barel, yang sebelumnya juga ditutup menguat 1,85% di posisi US$ 47,96 pada perdagangan sesi sebelumnya (4/1/2019).
(tas/hps) Next Article Saham Tambang Berguguran, Ambil Untung saat Rupiah Loyo
Most Popular