
Utang Relatif Terkendali, Fitch Pertahankan Credit Rating RI
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
03 September 2018 12:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings mempertahankan peringkat utang Indonesia di BBB dengan outlook Stabil, menurut pernyataan resmi yang dikutip hari Senin (3/9/2018).
Peringkat Indonesia itu menyeimbangkan beban utang pemerintah yang rendah dan prospek pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang menguntungkan dengan tantangan eksternal.
Rasio utang pemerintah yang Fitch perkirakan akan mencapai 30,4% dari PDB di akhir 2018 masih lebih baik dibandingkan median negara-negara peers lainnya sebesar 37,7%.
Sementara itu, tantangan eksternal yang dimaksud termasuk ketergantungan yang tinggi pada sumber pendanaan luar negeri dan beberapa indikator struktural yang tetap berada di bawah peringkat rata-rata negara peers, tulis Fitch.
Fitch juga mencatat upaya Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas rupiah melalui kenaikan suku bunga hingga 125 basis poin (bps) secara kumulatif sejak Mei 2018. Bank sentral juga melakukan intervensi secara agresif di pasar valuta asing yang menyebabkan anjloknya cadangan devisa sebesar US$13,7 miliar (Rp 202 triliun) sejak Januari 2018 menjadi US$118,3 miliar pada akhir Juli.
"Kebijakan nilai tukar dan moneter BI telah membantu menstabilkan arus modal asing tetapi pasar aset Indonesia akan tetap rentan terhadap ketidakstabilan pasar, khususnya melihat pelebaran defisit transaksi berjalan dan ketergantungan pada modal asing," tulis Fitch.
Sekitar 37,7% surat utang pemerintah berdenominasi rupiah dipegang doleh asing di Juli.
"Fokus BI pada stabilitas nilai tukar menimbulkan risiko menipisnya cadangan devisa yang lebih dalam atau berkepanjangan daripada perkiraan awal kami US$109 miliar pada akhir 2018," dikutip dari pernyataan pers Fitch.
Fitch memperkirakan bank sentral akan menaikkan bunga acuannya 25 bps di 2018, 50 bps di 2019, dan 25 bps pada 2020.
Lembaga ini juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI menjadi 5,2% pada 2019 dan 5,3% pada 2020, dari 5,1% pada 2018, didukung oleh dorongan belanja infrastruktur publik yang terus berlanjut.
Namun, perlambatan pertumbuhan investasi pada kuartal terakhir serta kenaikan suku bunga menjadi risiko pertumbuhan ke depannya.
Fitch memperkirakan otoritas tidak akan mengubah fokus stabilitas makro mereka menjelang pemilihan presiden yang dijadwalkan pada 17 April 2019. Pada tahap ini, tidak ada indikasi perubahan besar dalam kebijakan ekonomi terkait pemilihan presiden itu.
Meningkatnya ketegangan perdagangan global diprediksi akan memengaruhi Indonesia terutama melalui dampak pada sentimen pasar negara berkembang dan harga komoditas yang lebih rendah.
(prm) Next Article Fitch Ratings Turunkan Peringkat Utang APLN
Peringkat Indonesia itu menyeimbangkan beban utang pemerintah yang rendah dan prospek pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang menguntungkan dengan tantangan eksternal.
Rasio utang pemerintah yang Fitch perkirakan akan mencapai 30,4% dari PDB di akhir 2018 masih lebih baik dibandingkan median negara-negara peers lainnya sebesar 37,7%.
Fitch juga mencatat upaya Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas rupiah melalui kenaikan suku bunga hingga 125 basis poin (bps) secara kumulatif sejak Mei 2018. Bank sentral juga melakukan intervensi secara agresif di pasar valuta asing yang menyebabkan anjloknya cadangan devisa sebesar US$13,7 miliar (Rp 202 triliun) sejak Januari 2018 menjadi US$118,3 miliar pada akhir Juli.
"Kebijakan nilai tukar dan moneter BI telah membantu menstabilkan arus modal asing tetapi pasar aset Indonesia akan tetap rentan terhadap ketidakstabilan pasar, khususnya melihat pelebaran defisit transaksi berjalan dan ketergantungan pada modal asing," tulis Fitch.
Sekitar 37,7% surat utang pemerintah berdenominasi rupiah dipegang doleh asing di Juli.
"Fokus BI pada stabilitas nilai tukar menimbulkan risiko menipisnya cadangan devisa yang lebih dalam atau berkepanjangan daripada perkiraan awal kami US$109 miliar pada akhir 2018," dikutip dari pernyataan pers Fitch.
Fitch memperkirakan bank sentral akan menaikkan bunga acuannya 25 bps di 2018, 50 bps di 2019, dan 25 bps pada 2020.
Lembaga ini juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI menjadi 5,2% pada 2019 dan 5,3% pada 2020, dari 5,1% pada 2018, didukung oleh dorongan belanja infrastruktur publik yang terus berlanjut.
Namun, perlambatan pertumbuhan investasi pada kuartal terakhir serta kenaikan suku bunga menjadi risiko pertumbuhan ke depannya.
Fitch memperkirakan otoritas tidak akan mengubah fokus stabilitas makro mereka menjelang pemilihan presiden yang dijadwalkan pada 17 April 2019. Pada tahap ini, tidak ada indikasi perubahan besar dalam kebijakan ekonomi terkait pemilihan presiden itu.
Meningkatnya ketegangan perdagangan global diprediksi akan memengaruhi Indonesia terutama melalui dampak pada sentimen pasar negara berkembang dan harga komoditas yang lebih rendah.
(prm) Next Article Fitch Ratings Turunkan Peringkat Utang APLN
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular