Capai 3% PDB, CAD Kuartal II-2018 'Mengagetkan'

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
10 August 2018 17:49
Defisit transaksi berjalan (current account defisit/CAD) pada kuartal II-2018 membengkak menjadi US$ 8 miliar atau 3% dari PDB.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Defisit transaksi berjalan (current account defisit/CAD) pada kuartal II-2018 membengkak menjadi US$ 8 miliar atau 3% dari PDB. Impor penyebab melebarnya defisit transaksi berjalan.

Ekonom Bank BCA David Sumual mengaku pelebaran CAD pada kuartal II-2018 cukup mengagetkan. "Ini di luar perkiraan, di atas ekspektasi. Perkiraan saya 2,8%, ternyata bisa sampai 3%. Ini tinggi sekali naiknya," ungkap David kepada CNBC Indonesia, Jumat (10/8/2018).

David mengaku sudah memperkirakan adanya peningkatan CAD dibanding kuartal-I 2018. Hal itu disebabkan secara musiman pada kuartal II-2018 memang ada aktivitas seperti pembayaran dividen, pembayaran utang, serta memang impor bahan baku dan konsumsi jelang Lebaran lalu.

"Ini menjadi masalah karena eksternal juga bergejolak lagi setelah pelemahan mata uang Lira yang cukup dalam, lebih dari 6% hari ini sedangkan dari awal tahun sekitar 30%. Itu menimbulkan kekhawatiran Euro juga melemah," lanjut David.

David melihat ke depan masih ekonomi Indonesia masih akan terus dalam tekanan, dengan masih berlangsungnya pelemahan atas rupiah dan pengurangan cadangan devisa pada Juli 2018. "Kita harus tetap waspada untuk CAD ini, karena 20% merupakan aliran dana portofolio," ujarnya.

Defisit transaksi berjalan dikarenakan impor yang tak terkendali. BI menyebut peningkatan defisit transaksi berjalan dipengaruhi penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah kenaikan defisit neraca perdagangan migas.

Peningkatan defisit neraca perdagangan migas dipengaruhi naiknya impor migas seiring kenaikan harga minyak global dan permintaan yang lebih tinggi saat lebaran dan libur sekolah.

Sedangkan penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas terutama disebabkan naiknya impor bahan baku dan barang modal, sebagai dampak dari kegiatan produksi dan investasi yang terus meningkat di tengah ekspor nonmigas yang turun.

Walaupun pada semester I-2018, CAD masih berada di 2,6% terhadap PDB namun tingginya angka di kuartal II-2018 merupakan sebuah peringatan. Harus ada tindakan konkrit yang diambil pemerintah untuk mengendalikan impor.



(dru) Next Article Pak Jokowi, Ini Kunci Tekan CAD: Indonesia Harus Berdikari

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular