Q1-2021: Transaksi Berjalan Defisit Lagi, Kini -0,4% PDB

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 May 2021 11:09
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mencatatkan surplus pada kuartal I-2021. Namun transaksi berjalan (current account) yang sempat surplus dua kuartal beruntun kini kembali defisit.

Bank Indonesia (BI) melaporkan NPI mencatat surplus sebesar US$ 4,1 miliar pada tiga bulan pertama 2021. Membaik ketimbang kuartal terakhir 2020 yang defisit US$ 0,2 miliar.

"Transaksi berjalan pada triwulan I 2021 mencatat defisit rendah, di tengah kinerja neraca barang yang tetap surplus. Transaksi berjalan pada periode laporan mencatat defisit sebesar 1,0 miliar dolar AS (0,4% dari PDB), setelah pada triwulan sebelumnya mencatat surplus sebesar 0,9 miliar dolar AS (0,3% dari PDB)," sebut keterangan tertulis BI, Jumat (21/5/2021).

Surplus neraca barang terjadi akibat perbaikan kinerja ekspor seiring peningkatan permintaan dari negara mitra dagang dan kenaikan harga komoditas dunia. Sejalan dengan kinerja ekspor yang positif dan permintaan domestik yang melanjutkan perbaikan, kinerja impor juga meningkat cukup tinggi sehingga menahan surplus neraca barang lebih lanjut.

Sementara itu, defisit neraca jasa meningkat, antara lain disebabkan oleh defisit jasa transportasi yang melebar akibat peningkatan pembayaran jasa freight seiring kenaikan impor barang. Di sisi lain, defisit neraca pendapatan primer tercatat lebih rendah dibandingkan dengan capaian pada triwulan sebelumnya sejalan dengan penurunan pembayaran kupon dan dividen investasi portofolio.

Transaksi Modal dan Finansial pada kuartal I-2021 mencatat surplus, terutama ditopang oleh investasi portofolio. Pada kuartal-I 2021, Transaksi Modal dan Finansial mencatat surplus sebesar US$ 5,6 miliar atau 2% dari PDB, setelah pada kuartal sebelumnya mencatat defisit US$ 1 miliar (0,4% dari PDB).

"Aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio makin meningkat seiring persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung. Investasi portofolio mencatat net inflows sebesar US$ 4,9 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar US$ 2 miliar, terutama didorong oleh penerbitan global bonds dan peningkatan aliran masuk modal asing di pasar saham," lanjut keterangan BI.

Investasi langsung juga mencatat surplus sebesar US$ 4,1 miliar, melanjutkan capaian surplus pada kuartal sebelumnya sebesar US$ 4,2 miliar terutama dalam bentuk modal ekuitas. Sementara itu, transaksi investasi lainnya mencatat defisit yang lebih rendah antara lain disebabkan oleh penurunan penempatan simpanan di luar negeri.

"Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta melanjutkan koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," tutup keterangan BI.


(aji/aji) Next Article Tanda Hidup Mulai Normal: Current Account RI Defisit Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular