Sudah 76 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Tergantung Asing!

Market - Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 August 2021 11:24
Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kembali membukukan defisit pada kuartal II-2021. Gara-garanya adalah tekor di transaksi berjalan (current account) yang tidak bisa ditutup oleh pos transaksi modal dan finansial.

Bank Indonesia (BI) melaporkan, NPI pada kuartal II-2021 berada di posisi defisit US$ 450 juta. Memburuk dibandingkan kuartal sebelumnya yang surplus luar biasa hingga mencapai US$ 4,06 miliar.

NPI menggambarkan arus devisa yang masuk ke perekonomian. Ada yang dari ekspor-impor barang dan jasa (transaksi berjalan) serta investasi baik di sektor riil maupun portofolio sektor keuangan (transaksi modal dan finansial).

npi

Untuk pos yang disebut pertama, terjadi defisit US$ 2,23 miliar atau 0,77% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Lebih dalam dibandingkan kuartal sebelumnya yang minus US$ 1,06 miliar (0,38% PDB).

npi

Ditelisik sedikit lebih dalam, transaksi perdagangan barang sebenarnya membukukan surplus, bahkan cukup besar yaitu mencapai US$ 8,09 miliar. Naik dibandingkan kuartal I-2021 yang surplus US$ 7,63 miliar.

Namun surplus tersebut langsung hangus oleh defisit di neraca pendapatan primer yaitu minus US$ 8,14 miliar. Defisit ini lebih dalam ketimbang kuartal I-2021 yakni minus US$ 6,75 miliar.

"Defisit neraca pendapatan primer meningkat akibat kenaikan pembayaran imbal hasil investasi berupa dividen seiring perbaikan kinerja korporasi pada periode laporan," sebut laporan BI.

Halaman Selanjutnya --> Indonesia Tak Bisa Lepas dari Kekuatan Asing

Indonesia Tak Bisa Lepas dari Kekuatan Asing
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2 3

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading