Sudah 76 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Tergantung Asing!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 August 2021 11:24
Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Well, inilah penyakit menahun dari perekonomian Indonesia. Ketergantungan terhadap investasi asing membuat neraca pendapatan primer jebol.

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, porsi Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal II-2021 adalah 50,9%. Singapura, Hong Kong, dan Belanda adalah tiga negara penanam modal terbesar di Tanah Air.

fdi

Kuatnya perekonomian nasional pada kuartal II-2021, dengan pertumbuhan ekonomi di atas 7%, tentu berimbas pada peningkatan laba korporasi. Ketika yang menikmati laba itu ada perusahaan asing, maka sebagian tentu disetorkan ke kantor pusat di luar negeri. Ini yang membuat defisit neraca pendapatan primer semakin dalam.

Selain itu, neraca jasa juga membukukan defisit yang cukup besar yaitu minus US$ 3,65 miliar. Lebih dalam ketimbang defisit kuartal sebelumnya yaitu US$ 3,37 miliar.

Ini juga penyakit lama yang belum terselesaikan. Saat ekonomi Ibu Pertiwi bergairah, otomatis aktivitas ekspor-impor merekah.

Masalahnya, Indonesia masih mengandalkan asing dalam pengiriman barang, baik ekspor maupun impor. Industri perkapalan dan logistik nasional belum bisa diandalkan untuk memenuhi peningkatan permintaan pengiriman.

"Defisit neraca jasa juga meningkat, antara lain disebabkan oleh defisit jasa transportasi yang melebar akibat peningkatan pembayaran jasa freight impor barang," tambah keterangan BI.

Halaman Selanjutnya --> Modal Asing Mengalir Deras di Pasar Keuangan

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular