Usai IPO, Madusari Targetkan Pendapatan Naik Jadi Rp 1,1 T

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
30 August 2018 11:59
Madusari juga berencana membangun pabrik ethanol berbahan bakar jagung.
Foto: Tito Bosnia/CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 3% hingga 4% pada tahun ini menjadi Rp 1,1 triliun. Pertumbuhan pendapatan tersebut salah satunya didorong dengan meningkatkan kapasitas volume penjualan ekspor perseroan.

Direktur Utama Perseroan Arief Goenadibrata mengatakan hingga saat ini 40% dari total pendapatan yang dimiliki perseroan berasal dari pasar ekspor ke negara-negara regional Asia hingga New Zealand. Paska pencatatan saham perdananya (Initial Public Offering/IPO), perseroan yakin pertumbuhan kinerja ekspor turut meningkat di tahun ini.

"Kami regional untuk produk ethanol itu kami ekspor ke Vietnam, Filipina dan negara-negara dekat lainnya. Tapi kalau soal pupuk kami biasa ekspor ke New Zealand. Jadi sehabis IPO ini kami targetkan pertumbuhan ekspor itu double digit," ujarnya di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/8/18).

Sementara itu, dengan dengan menggunakan dana hasil IPO perseroan akan melakukan proses pembenahan dan sistem prosedur di internal perusahaan. Tujuannya, agar memberikan efisiensi pada biaya operasional sehingga dapat memberikan nilai positif bagi kinerja keuangan MOLI.

Tercatat, pada semester I tahun ini pendapatan penjualan hanya naik 2% dibandingkan tahun lalu (year on year /YoY). Namun, laba bersih pada periode tersebut naik 12% didorong oleh kontribusi entitas anak MOLI.

Stagnannya pendapatan perseroan pada semester I didorong oleh selisih kurs mata uang asing akibat depresiasi Rupiah yang terjadi pada periode tersebut.

"Kami proses efiesiensi sudah mulai dilakukan agar lebih produktif lagi bagi pendapatan dibanding tahun lalu. Kalau mengintip order-nya ekspor, kami melihat mereka demand-nya mulai datang pada semester II ini," tambahnya.

Bangun Pabrik Ethanol Berbahan Bakar Jagung

MOLI saat ini sedang membangun pabrik ethanol yang berlokasi di Provinsi Lampung. Nantinya, pabrik tersebut mampu memproduksi ethanol sebesar 50 juta liter dengan bahan baku alternatif jagung.

Selama ini, satu pabrik ethanol yang telah dimiliki perseroan lewat anak usahanya PT Molindo Raya Industrial masih menggunakan bahan baku tetes tebu sebagai bahan bakarnya.

"Sejauh ini kan bahan baku produksi ethanol hanya tetes tebu, rupanya banyak alternatif bahan bakar lain yaitu pakai jagung. Jadi bahan baku tersebut menjadi salah satu alternatif agar kami tidak ketergantungan dengan bahan baku dari limbah industri gula tersebut," ujar Yonky Saputra SIM Direktur Keuangan Perseroan.

Nantinya pabrik dengan nilai investasi Rp 500 miliar ini akan dibangun dengan menggunakan 94,45% dana hasil IPO yang baru dilakukan perseroan. Sedangkan sisanya berasal dari pinjaman perbankan (20%) dari total investasi dan sisanya berasal dari kas internal.

"Rencana mungkin kapasitas penuh (full capacity) 50 juta liter pada 2020 mendatang jadi bertahap naiknya. Rencananya pada semester II tahun depan mulai produksinya itu 50% dari kapasitas," tambahnya.



(roy) Next Article Tiga Hari Berturut-Turut Menguat, Kini Saham MOLI Koreksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular