Baru Melantai Di Bursa, Harga Saham Madusari Melompat 50%

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
30 August 2018 09:42
Saham MOLI terkena auto rejection atas di pencatatan perdananya.
Foto: Tito Bosnia/CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Saham PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) langsung melonjak 50% dan mengalami auto reject atas ke level Rp 870 per saham dalam pencatatan saham perdananya hari ini.

Tercatat frekuensi sebanyak 14 kali dengan volume perdagangan sebanyak 918 ribu saham dan menghasilkan Rp 799,18 juta.

Jumlah Saham yang ditawarkan dalam pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) perseroan adalah sebanyak 351 juta lembar saham baru atau 15,03% dari modal saham disetor dan ditempatkan milik perseroan. Sedangkan harga penawaran Rp 580 per saham dengan target dana segar yang diraih sebesar Rp 203,58 miliar.

"Dulu kami merencanakan 20%, kami sudah menghitung ulang kalau pakai ekuitas kan berkurang. Jadi kami sudah dapat pinjaman dari bank yang peruntukannya juga untuk pabrik kedua," ujar Direktur Utama Perseroan Arief Goenadibrata.

Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi saham, akan digunakan seluruhnya untuk untuk meningkatkan kapasitas produksi entitas anak dengan membangun pabrik serta membeli beberapa mesin baru sekitar 94.5%.

Sedangkan sisanya (5,5%) akan digunakan untuk pembangunan fasilitas distribusi berupa gudang perseroan di Provinsi Jawa Timur.

"Kami berharap agar dalam IPO ini dapat memenuhi harapan menjadi perusahaan yang mampu memberikan sumbangsih bagi negara dan memberikan kontribusi yang berkesinambungan," tambahnya.

Sebagai tambahan informasi, ruang lingkup kegiatan usaha PT Madusari Murni Indah adalah bergerak dalam bidang produksi ethanol, karbondioksida cair, dry ice dan pupuk terintegrasi dengan kegiatan distribusi dan perdagangan. Saat ini, Molindo merupakan produsen Ethanol independen terbesar di Indonesia.

Kapasitas produksi perusahaan untuk ethanol dalam setahun sebanyak 80.000 kiloliter dan CO2 sebanyak 15.360 kiloliter per tahun. Produk ini dipasarkan ekspor ke Asia Pasifik, Eropa dan Australia. Sementara untuk dalam negeri perusahaan menguasai 55% market share.

Sebelum IPO, saham PT Madusari Murni Indah dimiliki oleh CPI (55,56%), Handjojo Rustanto (14,49%), Indra Winarno (7,25%), Henny Rustanto (7,24%), Handayani Rustanto (7,01%), Avadiawati Machmur (4,69%) dan SII (3,76%).

Sebelumnya, perseroan juga berencana untuk membangun pabrik di Lampung dengan nilai investasi mencapai Rp 550 miliar. Pembangunan pabrik ini ditujukan untuk meningkatkan produksi ethanol yang saat ini sebesar 80 juta liter menjadi 130 juta liter.

Direktur Keuangan perseroan Yonky Saputra Sim mengatakan dana pembangunan pabrik baru ini dianggarkan dari dana hasil penawaran umum saham sebesar Rp 200 miliar, lalu Rp 150 miliar akan dipenuhi dari pinjaman bank dan sisanya dari ekuitas perusahaan.



(roy) Next Article Minggu Depan Bursa Akan Kedatangan 5 Emiten Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular