Mengekor Pelemahan Harga Kedelai, Harga CPO Turun 0,13%

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
29 August 2018 12:30
Harga minyak CPO kontrak November 2018 di bursa derivatif Malaysia bergerak melemah 0,13% ke level MYR2.229/ton
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC IndonesiaHarga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kontrak November 2018 di bursa derivatif Malaysia bergerak melemah 0,13% ke level MYR2.229/ton hingga pukul 11.30 WIB hari ini.  

Harga komoditas agrikultur unggulan Indonesia dan Malaysia ini tidak mampu melanjutkan penguatan signifikan sebesar 1,5% pada perdagangan kemarin. Tekanan bagi harga CPO hari ini datang dari pelemahan harga sang rival minyak kedelai sehari sebelumnya.



Kemarin, harga CPO mendapatkan energi positif dari produksi CPO Malaysia yang diprediksikan jatuh ke 19,8 juta ton pada tahun ini, dari capaian 19,92 juta ton pada tahun 2017. Hal itu disampaikan oleh analis Thomas Mielke di acara industri Kuala Lumpur pada hari Selasa (28/08/2018), seperti dilansir dari Reuters.

Padahal, sebelumnya Mielke memproyeksikan produksi CPO Negeri Jiran justru akan meningkat ke angka 20,2 juta ton pada tahun 2018.

Prediksi itu lantas membuat pelaku pasar bisa bernafas lega. Pasalnya, sebelumnya kondisi pasar minyak kelapa sawit diprediksikan mengalami oversuplai di tahun ini. Produksi CPO Malaysia, produsen terbesar kedua di dunia, memang cenderung mengalami peningkatan pada kuartal ke-III dan ke-IV sejalan dengan tren musimannya.

BACA: Kemarin Terjun Bebas, Hari ini Harga CPO Melambung 1,5%

Energi tambahan bagi pergerakan harga CPO kemarin juga datang dari ekspor minyak kelapa sawit dan kernel Indonesia yang naik 17% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi 2,81 juta ton pada bulan Juli 2018, melansir data dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pada hari Selasa (28/08/2018).

Menurut GAPKI, kenaikan ini disebabkan oleh harga minyak nabati ini yang sudah cukup "rendah", sekaligus India yang mulai melanjutkan pembelian. "India, yang sebelumnya memangkas pembelian dari Indonesia, membeli (minyak kelapa sawit) sebanyak 652.730 ton pada Juli. Itu menjadi pembelian terbesar mereka (dari Indonesia) di 2018," tulis GAPKI di pernyataan resminya, seperti dikutip dari Reuters.

Meski demikian, hari ini harga CPO tertekan oleh pelemahan harga minyak nabati lainnya. Kemarin, harga minyak kedelai (soybean oil) di Chicago Board of Trade (CBoT) ditutup anjlok hingga 0,7%. Harga komoditas kedelai (soybean) bahkan jatuh nyaris 2%. Penyebabnya adalah panen kedelai Amerika Serikat (AS) yang diekspektasikan lebih besar dari perkiraan.

Seperti diketahui, harga CPO akan dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya, seiring mereka bersaing memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. Ketika harga minyak kedelai turun, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut melemah.

Selain itu, kabar tidak sedap lainnya datang dari Indonesia. Meski GAPKI melaporkan adanya lonjakan ekspor, stok minyak kelapa sawit Indonesia justru tercatat sebesar 4,9 juta ton pada bulan Juli 2018, naik dari 4,85 juta ton pada bulan sebelumnya.  

(RHG/wed) Next Article Harga CPO Dibuka Melemah Pekan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular