
Produksi Diproyeksi Kuat, Harga CPO Turun 3 Hari Beruntun
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
07 September 2018 13:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kontrak November 2018 di Bursa Derivatif Malaysia melemah 0,53% ke level MYR2.265/ton pada perdagangan hari ini Kamis (6/9/2018) hingga pukul 11.30 WIB.
Dengan pergerakan itu, harga komoditas agrikultur unggulan Indonesia dan Malaysia ini sudah melemah 3 hari berturut-turut. Padahal, memasuki bulan September, harga CPO sempat perkasa, bahkan sempat menguat nyaris 2% pada perdagangan hari Selasa (4/9/2018).
Energi negatif utama pada hari ini masih datang dari proyeksi bertambahnya produksi dan stok minyak kelapa sawit di Malaysia.
Berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters, stok akhir minyak kelapa sawit Malaysia di Agustus 2018 diekspektasikan naik 9% secara bulanan (month-to-month/MtM) ke angka 2,41 juta ton. Jumlah itu merupakan yang tertinggi dalam 6 bulan terakhir.
Sementara itu, produksi CPO Negeri Jiran juga diprediksikan bertambah hingga 9,9% MtM ke angka 1,65 juta ton. Level itu merupakan yang tertinggi di tahun 2018 ini.
Faktor lain yang menekan harga CPO adalah pelemahan harga minyak nabati lainnya. Pada penutupan perdagangan kemarin, harga minyak kedelai kontrak acuan di Chicago Board of Trade (CBoT) turun 0,07%.
(RHG/gus) Next Article Mengekor Pelemahan Harga Kedelai, Harga CPO Turun 0,13%
Dengan pergerakan itu, harga komoditas agrikultur unggulan Indonesia dan Malaysia ini sudah melemah 3 hari berturut-turut. Padahal, memasuki bulan September, harga CPO sempat perkasa, bahkan sempat menguat nyaris 2% pada perdagangan hari Selasa (4/9/2018).
Energi negatif utama pada hari ini masih datang dari proyeksi bertambahnya produksi dan stok minyak kelapa sawit di Malaysia.
Berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters, stok akhir minyak kelapa sawit Malaysia di Agustus 2018 diekspektasikan naik 9% secara bulanan (month-to-month/MtM) ke angka 2,41 juta ton. Jumlah itu merupakan yang tertinggi dalam 6 bulan terakhir.
Sementara itu, produksi CPO Negeri Jiran juga diprediksikan bertambah hingga 9,9% MtM ke angka 1,65 juta ton. Level itu merupakan yang tertinggi di tahun 2018 ini.
Faktor lain yang menekan harga CPO adalah pelemahan harga minyak nabati lainnya. Pada penutupan perdagangan kemarin, harga minyak kedelai kontrak acuan di Chicago Board of Trade (CBoT) turun 0,07%.
Sedangkan, hingga perdagangan hari ini pukul 14.00 WIB, harga minyak kedelai juga masih terpantau melemah sebesar 0,21%. Mencuatnya tensi perang dagang Amerika Serikat (AS) vs China kembali menghantui komoditas agrikultur unggulan Negeri Paman Sam ini.
Tahapan dengar pendapat atas rencana pengenaan bea masuk baru atas impor produk China senilai US$ 200 miliar akan berakhir pada Kamis ini waktu AS. Kabarnya, Presiden AS Donald Trump akan segera mengeksekusi bea masuk ini segera setelah tahapan dengar pendapat selesai.
Sampai saat ini belum ada berita dari Gedung Putih maupun cuitan Donald Trump mengenai hal ini. Namun kemungkinan pengenaan bea masuk baru ini menjadi terbuka lebar setelah Kementerian Perdagangan AS melaporkan defisit perdagangan AS dengan China menyentuh rekor tertinggi, yaitu US$ 36,8 miliar pada bulan Juli, naik 10% YoY.
Seperti diketahui, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya, seiring mereka bersaing memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. Ketika harga minyak kedelai turun, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut melemah.
Tahapan dengar pendapat atas rencana pengenaan bea masuk baru atas impor produk China senilai US$ 200 miliar akan berakhir pada Kamis ini waktu AS. Kabarnya, Presiden AS Donald Trump akan segera mengeksekusi bea masuk ini segera setelah tahapan dengar pendapat selesai.
Sampai saat ini belum ada berita dari Gedung Putih maupun cuitan Donald Trump mengenai hal ini. Namun kemungkinan pengenaan bea masuk baru ini menjadi terbuka lebar setelah Kementerian Perdagangan AS melaporkan defisit perdagangan AS dengan China menyentuh rekor tertinggi, yaitu US$ 36,8 miliar pada bulan Juli, naik 10% YoY.
Seperti diketahui, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya, seiring mereka bersaing memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. Ketika harga minyak kedelai turun, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut melemah.
(RHG/gus) Next Article Mengekor Pelemahan Harga Kedelai, Harga CPO Turun 0,13%
Most Popular