Internasional

Simpang-siur, Kini Rencana IPO Saudi Aramco Disebut Batal

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
23 August 2018 18:20
Menteri Energi Arab Saudi sebelumnya membantah pembatalan IPO Aramco dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis pagi.
Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed
London/Riyadh, CNBC Indonesia - Arab Saudi telah membatalkan rencana penawaran saham perdana (IPO) domestik dan internasional raksasa minyak milik negara, Saudi Aramco, yang diperkirakan akan menjadi kesepakatan terbesar dalam sejarah, kata empat sumber industri senior pada hari Rabu (22/8/2018).

Penasihat keuangan yang mengurusi IPO itu telah dibubarkan, karena Arab Saudi mengalihkan perhatiannya pada akuisisi "saham strategis" yang diusulkan di perusahaan petrokimia lokal, Saudi Basic Industries Corp 2010.SE, kata dua sumber, melansir Reuters.

"Keputusan untuk membatalkan IPO dibuat beberapa waktu lalu, tetapi tidak ada yang dapat mengungkapkan ini, sehingga pernyataan secara bertahap akan seperti itu, pertama penundaan kemudian dihentikan," kata seorang sumber di Arab yang mengetahui dengan rencana IPO.

Namun, Menteri Energi Arab Saudi membantah pembatalan IPO Aramco dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis pagi.

"Pemerintah tetap berkomitmen pada penawaran umum perdana Saudi Aramco, menunggu keadaan dan waktu yang tepat yang dipilih oleh Pemerintah," kata Menteri Energi Khalid al-Falih dalam pernyataannya.

Dia mengatakan Riyadh telah mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan IPO dan waktu pendaftaran akan tergantung pada beberapa faktor, termasuk kondisi pasar yang menguntungkan dan akuisisi hilir yang direncanakan dalam beberapa bulan ke depan.


Rencana listing perusahaan kebanggaan nasional itu merupakan bagian penting dari upaya reformasi Putra Mahkota Mohammad bin Salman yang bertujuan untuk merestrukturisasi ekonomi kerajaan dan mengurangi ketergantungan negara pada pendapatan minyak.

Sang pangeran mengumumkan rencana untuk menjual sekitar 5% saham Aramco pada tahun 2016 melalui IPO lokal dan internasional, serta memprediksi penjualan akan memvaluasi seluruh perusahaan sebesar US$2 triliun atau lebih. Namun, beberapa pakar industri mempertanyakan apakah penilaian yang tinggi itu realistis. Hal itu menghambat proses penyusunan IPO bagi tim penasihat keuangan.

Bursa saham di beberapa pusat keuangan, termasuk London, New York, dan Hong Kong telah berlomba-lomba untuk menjadi tuan rumah IPO internasional Saudi Aramco.

Pasukan bankir dan pengacara mulai bersaing keras untuk memenangkan peran penasihat dalam IPO, sebuah kesempatan yang dilihat sebagai pintu gerbang ke sejumlah kesepakatan lainnya, yang mereka harapkan akan mengalir dari program privatisasi kerajaan yang luas.

Bank internasional JPMorgan, Morgan Stanley, dan HSBC, merupakan koordinator globalnya, bank investasi butik Moelis & Co dan Evercore dipilih sebagai penasihat independen, dan firma hukum White & Case sebagai penasehat hukum, kata beberapa sumber sebelumnya kepada Reuters.

Diperkirakan ada lebih banyak bank yang terlibat, namun tidak ada daftar resmi yang dirilis meskipun beberapa bank mengungkapkan kesepakatan itu.

Pengacara, bankir, dan auditor semuanya penting dalam menyusun prospektus, dokumen formal yang memberikan rincian penting tentang perusahaan.

"Pesan yang kami telah berikan adalah bahwa IPO telah dibatalkan untuk masa mendatang," kata salah satu sumber, yang merupakan penasihat keuangan senior.

"Bahkan IPO lokal di Bursa Efek Tadawul telah ditangguhkan," sumber itu menambahkan.

Al Falih, dalam laporan tahunan 2017 perusahaan yang dirilis pada bulan Agustus, mengatakan Aramco "terus mempersiapkan diri untuk pencatatan sahamnya, peristiwa penting yang telah ditunggu-tunggu perusahaan dan dewannya."

Aramco memiliki anggaran yang digunakan untuk membayar penasihat hingga akhir Juni. Laporan ini belum diperbarui, kata salah satu sumber.

"Para penasihat telah disiagakan," kata sumber ketiga, yang merupakan seorang pejabat industri minyak senior.

"IPO belum secara resmi dibatalkan, tetapi kemungkinan dibatalkan lebih besar daripada dilanjutkan."

Sumber sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa selain penilaian, ketidaksepakatan di antara para pejabat Saudi dan penasihat mereka tentang tempat pendaftaran internasional yang dipilih telah memperlambat persiapan IPO.
(prm) Next Article Bursa Arab Harapkan Dana Asing untuk Bantu IPO Aramco

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular