Internasional

Turki Tuduh AS Luncurkan Perang Ekonomi, Lira Anjlok

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
23 August 2018 16:38
Ankara menuduh Washington melancarkan 'perang ekonomi' dan tidak menghormati sistem hukumnya terkait Andrew Brunson.
Foto: REUTERS/Murad Sezer
Ankara/Istanbul, CNBC Indonesia - Lira melemah pada hari Kamis (23/8/2018), akibat tekanan pertikaian antara Turki dan Amerika Serikat (AS) mengenai penahanan seorang pastor Kristen. Perselisihan itu tidak kunjung menemukan penyelesaian.

Ankara menuduh Washington melancarkan 'perang ekonomi' dan tidak menghormati sistem hukumnya terkait Andrew Brunson, yang persidangannya di Turki atas tuduhan terorisme telah memperburuk hubungan antara kedua sekutu NATO itu. Brunson telah membantah tuduhan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]

Lira anjlok 1,1% menjadi 6,1 terhadap dolar AS dari angka penutupan hari Rabu 6,033.

Lira telah turun 38% tahun ini, di mana krisis hubungan antara Turki-AS dan kekhawatiran tentang pengaruh Presiden Tayyip Erdogan atas kebijakan moneter menjadi penyebab pelemahan.

Perdagangan lebih sepi dari biasanya dan mungkin terutama terjadi di pasar luar negeri. Bursa Turki ditutup selama seminggu mulai hari Senin karena peringatan hari raya Idul Adha.

Semalam, juru bicara Erdogan mengatakan kepada Reuters komentar dari penasihat keamanan nasional Presiden Donald Trump menunjukkan Amerika Serikat sedang membidik perekonomian Turki.

John Bolton mengatakan kepada Reuters bahwa Turki telah membuat "kesalahan besar" karena tidak membebaskan Brunson, dan skeptis tentang US$15 miliar dukungan investasi dari Qatar, yang "sama sekali tidak akan cukup berdampak pada ekonomi Turki".


"Pernyataannya adalah bukti bahwa pemerintahan Trump menargetkan sekutu NATO sebagai bagian dari perang ekonomi," kata juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin, melansir Reuters.

"Administrasi Trump telah ... menetapkan bahwa mereka berniat menggunakan perdagangan, tarif dan sanksi untuk memulai perang perdagangan global."

Krisis bisa berakhir "seketika" jika Turki membebaskan Brunson, menurut Bolton, yang membuat Kalin untuk meminta Washington untuk menghormati independensi peradilan Turki, salah satu tanggapan paling tajam Ankara terhadap kecaman atas penahanan Brunson.

Brunson, yang telah tinggal di Turki selama dua dekade, telah ditahan selama 21 bulan dan sekarang dalam tahanan rumah.

Ankara telah memulai pengaduan sengketa WTO tentang tarif.

"Turki akan melindungi kepentingan nasionalnya di setiap platform dan bekerja dengan seluruh dunia terhadap tindakan yang membatasi dan menghukum," kata Kalin.

Dukungan Qatar memiliki dampak positif pada pasar dan hubungan Turki dengan negara itu akan terus menguat.

"Langkah-langkah yang kami ambil untuk mencegah serangan terhadap lira Turki membuahkan hasil yang positif" dan Kementerian Keuangan dan lembaga lain akan terus "mengambil tindakan pencegahan dan melindungi ekonomi kami", tambahnya.


(prm) Next Article Gejolak Turki Bikin Sri Mulyani 'Was-was'

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular