Internasional

AS Ancam Jatuhkan Sanksi Baru, Turki Nyatakan Siap Membalas

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 August 2018 20:28
Penjelasan Menkeu Turki Cukup Meyakinkan Tapi..
Foto: REUTERS/Murad Sezer
Pengumuman terbaru AS dibuat setelah Menteri Keuangan Turki yang juga menantu Presiden Recep Tayyip Erdogan, Berat Albayrak, berusaha untuk menenangkan pasar dalam telekonferensi pada hari Kamis dengan ratusan investor asing dari Amerika Serikat, Eropa hingga Asia.

Dia mengatakan Turki akan "lebih kuat" dari krisis mata uang dan mengesampingkan bantuan IMF.

[Gambas:Video CNBC]

William Jackson, kepala ekonom negara berkembang di Capital Economics yang berbasis di London, dalam sebuah catatan riset mengatakan bahwa Albayrak memberikan "penampilan yang cukup meyakinkan" selama conference call itu.

Namun, dia juga mengatakan bahwa "para pembuat kebijakan Turki tampaknya tidak benar-benar berbuat banyak untuk memperbaiki keadaan".


"Bahkan dalam panggilannya dengan investor, Albayrak mengatakan jatuhnya lira itu tidak sejalan dengan fundamental, tidak menjawab pertanyaan mengapa kepercayaan terhadap Turki menguap," katanya.

"Dan dia tampaknya mengecilkan risiko di sektor korporasi dan perbankan yang ditimbulkan oleh utang dalam mata uang asing yang besar. Ini masih bisa mengkristal selama beberapa minggu dan bulan mendatang, berpotensi membuat krisis lebih parah."

Analis mengatakan kenaikan tajam suku bunga diperlukan untuk menghentikan penurunan nilai lira, tetapi pemerintahan Erdogan menentang kenaikan suku bunga demi merangsang pertumbuhan.

Pekan lalu, Trump memposting di Twitter bahwa pemerintahannya menggandakan tarif impor aluminium dan baja untuk Turki, yang menyebabkan Ankara membalas dengan ikut menaikkan tarif impor pada beberapa produk AS.

Erdogan tetap bersikap menantang dalam menghadapi krisis dengan Washington dan mengatakan Turki bisa beralih ke pasar alternatif baru. (prm)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular