Internasional
Krisis Lira, Menkeu: Turki Tidak Berencana Minta Bantuan IMF
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 August 2018 19:07

London, CNBC Indonesia - Turki tidak memiliki rencana untuk meminta bantuan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk meminjamkan dana demi meredakan krisis mata uangnya, kata Menteri Keuangan Berat Albayrak pada hari Kamis (16/8/2018).
Albayrak mengatakan kepada investor dalam sebuah conference call bahwa Turki akan memenuhi target fiskalnya melalui penghematan belanja tertentu. Negara juga akan fokus untuk menarik penanaman modal asing, katanya.
[Gambas:Video CNBC]
Dilansir dari CNBC International, Albayrak mengatakan dia memperkirakan surplus primer Turki akan mencapai 6 miliar lira (US$1,04 miliar atau sekitar Rp 15,2 triliun) akhir tahun ini.
Pada hari Rabu (15/8/2018), juru bicara IMF yang tidak ingin disebutkan namanya juga mengatakan tidak ada indikasi bahwa pemerintah Turki sedang mempertimbangkan langkah untuk meminta bantuan keuangan dari lembaga internasional yang berbasis di Washington itu.
"Kami tidak menerima indikasi dari pihak berwenang Turki bahwa Turki sedang mempertimbangkan meminta bantuan keuangan," kata juru bicara IMF.
Namun, ia juga mengatakan Turki harus berkomitmen pada kebijakan ekonomi yang sehat untuk meningkatkan stabilitas dan mengurangi ketidakseimbangan pada saat pasar tengah bergejolak.
"Mengingat gejolak pasar baru-baru ini, pemerintahan baru akan perlu menunjukkan komitmen atas kebijakan ekonomi yang sehat untuk mempromosikan stabilitas makroekonomi dan mengurangi ketidakseimbangan, sambil memastikan kemandirian operasional penuh kepada bank sentral untuk mengejar mandatnya menjaga stabilitas harga," tambah juru bicara itu.
Lira telah kehilangan hampir 40% nilainya terhadap dolar tahun ini, didorong oleh kekhawatiran atas kendali Presiden Tayyip Erdogan atas ekonomi dan seruan berulang untuk menurunkan suku bunga yang lebih rendah saat inflasi tinggi.
(prm) Next Article Peringkat Bank Diturunkan, Menkeu Turki Serang Lembaga Rating
Albayrak mengatakan kepada investor dalam sebuah conference call bahwa Turki akan memenuhi target fiskalnya melalui penghematan belanja tertentu. Negara juga akan fokus untuk menarik penanaman modal asing, katanya.
[Gambas:Video CNBC]
Dilansir dari CNBC International, Albayrak mengatakan dia memperkirakan surplus primer Turki akan mencapai 6 miliar lira (US$1,04 miliar atau sekitar Rp 15,2 triliun) akhir tahun ini.
"Kami tidak menerima indikasi dari pihak berwenang Turki bahwa Turki sedang mempertimbangkan meminta bantuan keuangan," kata juru bicara IMF.
Namun, ia juga mengatakan Turki harus berkomitmen pada kebijakan ekonomi yang sehat untuk meningkatkan stabilitas dan mengurangi ketidakseimbangan pada saat pasar tengah bergejolak.
"Mengingat gejolak pasar baru-baru ini, pemerintahan baru akan perlu menunjukkan komitmen atas kebijakan ekonomi yang sehat untuk mempromosikan stabilitas makroekonomi dan mengurangi ketidakseimbangan, sambil memastikan kemandirian operasional penuh kepada bank sentral untuk mengejar mandatnya menjaga stabilitas harga," tambah juru bicara itu.
Lira telah kehilangan hampir 40% nilainya terhadap dolar tahun ini, didorong oleh kekhawatiran atas kendali Presiden Tayyip Erdogan atas ekonomi dan seruan berulang untuk menurunkan suku bunga yang lebih rendah saat inflasi tinggi.
(prm) Next Article Peringkat Bank Diturunkan, Menkeu Turki Serang Lembaga Rating
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular