Internasional

IMF Buka Suara Soal Krisis Lira Turki

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 August 2018 13:21
IMF sedang memantau situasi itu dengan seksama, tambah juru bicara IMF.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Turki harus berkomitmen pada kebijakan ekonomi yang sehat untuk meningkatkan stabilitas dan mengurangi ketidakseimbangan pada saat pasar tengaah bergejolak, kata juru bicara IMF pada hari Rabu (15/8/2018). Hal itu disampaikan saat perselisihan antara Washington dan Ankara mengenai pemenjaraan seorang pendeta Amerika terus berlanjut.

Seorang juru bicara yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan tidak ada indikasi bahwa pemerintah Turki sedang mempertimbangkan langkah untuk meminta bantuan keuangan dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund / IMF) yang berbasis di Washington.

IMF sedang memantau situasi itu dengan seksama, tambah juru bicara itu, seperti diberitakan CNBC International.

"Mengingat gejolak pasar baru-baru ini, pemerintahan baru akan perlu menunjukkan komitmen atas kebijakan ekonomi yang sehat untuk mempromosikan stabilitas makroekonomi dan mengurangi ketidakseimbangan, sambil memastikan kemandirian operasional penuh kepada bank sentral untuk mengejar mandatnya menjaga stabilitas harga," katanya.


Lira telah kehilangan hampir 40% nilainya terhadap dolar tahun ini, didorong oleh kekhawatiran atas kendali Presiden Tayyip Erdogan atas ekonomi dan seruan berulang untuk menurunkan suku bunga yang lebih rendah saat inflasi tinggi.

Sentimen pelemahan terbaru dipicu oleh sanksi yang dikenakan pada Turki oleh pemerintahan Trump atas penahanan Pastor Andrew Brunson, yang dipenjara karena diduga mendukung kelompok yang Ankara tuduh melakukan kudeta pada tahun 2016.

Anjloknya mata uang Turki telah menyebar ke pasar global.

Sebelumnya pada hari Rabu, Qatar menjanjikan investasi US$15 miliar kepada Turki, yang akan disalurkan ke bank dan pasar keuangan, kata sumber pemerintah Turki kepada Reuters.

Langkah yang dilakukan oleh sekutu Teluk Turki itu menambah dukungan untuk reli lira setelah bank sentral Turki memperketat likuiditas dan menahan penjualan mata uang.

Erdogan mengatakan Turki adalah target perang ekonomi dan telah mengulangi seruan bagi Turki untuk menjual dolar dan euro mereka untuk menopang mata uang nasional.

Analis mengatakan Ankara kemungkinan akan perlu bertemu IMF untuk membangun kembali kepercayaan dalam kebijakan ekonominya.

"Kami tidak menerima indikasi dari pihak berwenang Turki bahwa Turki sedang mempertimbangkan meminta bantuan keuangan," tambah juru bicara IMF.
(prm) Next Article Krisis Lira, Menkeu: Turki Tidak Berencana Minta Bantuan IMF

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular