
Di Luar Ekspektasi, BI Kerek Naik Lagi Bunga Acuan
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
16 August 2018 07:53

Keputusan ini, sambung Perry, juga sejalan dengan prioritas bank sentral menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Kenaikan bunga acuan diharapkan dapat menarik arus modal ke pasar keuangan domestik sehingga menopang penguatan rupiah.
"Artinya, imbal hasil dari pasar keuangan domestik termasuk di SBN tetap menarik. Diharapkan mendorong kembali masuknya inflow [dana asing]," katanya.
Selain itu, kenaikan bunga acuan juga diharapkan dapat mengendalikan defisit transaksi berjalan yang melebar hingga 3% dari produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II-2018.
BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah maupun otoritas terkait dalam menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan eksternal dalam kondisi ketidakpastian ekonomi global yang masih cukup tinggi.
Sikap (stance) kebijakan bank sentral akan tetap hawkish meskipun kenaikan bunga acuan ke depan akan tetap berpatokan pada data perekonomian yang tersedia. Namun, BI tak akan segan-segan menaikkan bunga acuan jika stabilitas ekonomi RI menjadi taruhannya.
"Kami akan pantau lagi di global dan domestik, dan kita akan kalibrasi suku bunga, nilai tukar, dan kebijakan yang lain," katanya, (prm)
"Artinya, imbal hasil dari pasar keuangan domestik termasuk di SBN tetap menarik. Diharapkan mendorong kembali masuknya inflow [dana asing]," katanya.
Selain itu, kenaikan bunga acuan juga diharapkan dapat mengendalikan defisit transaksi berjalan yang melebar hingga 3% dari produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II-2018.
Sikap (stance) kebijakan bank sentral akan tetap hawkish meskipun kenaikan bunga acuan ke depan akan tetap berpatokan pada data perekonomian yang tersedia. Namun, BI tak akan segan-segan menaikkan bunga acuan jika stabilitas ekonomi RI menjadi taruhannya.
"Kami akan pantau lagi di global dan domestik, dan kita akan kalibrasi suku bunga, nilai tukar, dan kebijakan yang lain," katanya, (prm)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular