
BI Masih Hawkish, Akankah Ada Kenaikan Bunga Acuan Lagi?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
15 August 2018 14:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini, Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan menaikkan suku bunga acuan. Bank sentral juga masih mempertahankan posisi (stance) yang cenderung ketat alias hawkish.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate naik 25 basis poin menjadi 5,5%. Dengan begitu, suku bunga acuan sudah naik 125 basis poin sejak awal tahun.
Perry Warjiyo, Gubernur BI, menyebutkan langkah ini searah dengan prioritas yaitu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Kenaikan suku bunga acuan diharapkan mampu menarik arus modal ke pasar keuangan domestik sehingga menopang penguatan nilai tukar.
"Tujuannya adalah untuk menjaga dan mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik. Artinya imbal hasil dari pasar keuangan domestik, termasuk di SBN (Surat Berharga Negara), tetap menarik. Diharapkan mendorong kembali masuknya inflow," kata Perry dalam konferensi pers usai RDG di Gedung BI, Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Dengan kenaikan ini, lanjut Perry, BI berarti masih mempertahankan stance yang hawkish. Lalu apakah ke depan ada potensi suku bunga acuan naik lagi?
"Akan tetap data dependen. Untuk September kita akan pantau lagi di global dan domestik, dan kita akan kalibrasi suku bunga, nilai tukar, dan kebijakan yang lain," kata Perry.
(aji/dru) Next Article Corona Pengaruhi Pariwisata Hingga Investasi, Ini Respons BI
Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate naik 25 basis poin menjadi 5,5%. Dengan begitu, suku bunga acuan sudah naik 125 basis poin sejak awal tahun.
Perry Warjiyo, Gubernur BI, menyebutkan langkah ini searah dengan prioritas yaitu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Kenaikan suku bunga acuan diharapkan mampu menarik arus modal ke pasar keuangan domestik sehingga menopang penguatan nilai tukar.
Dengan kenaikan ini, lanjut Perry, BI berarti masih mempertahankan stance yang hawkish. Lalu apakah ke depan ada potensi suku bunga acuan naik lagi?
"Akan tetap data dependen. Untuk September kita akan pantau lagi di global dan domestik, dan kita akan kalibrasi suku bunga, nilai tukar, dan kebijakan yang lain," kata Perry.
(aji/dru) Next Article Corona Pengaruhi Pariwisata Hingga Investasi, Ini Respons BI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular