Tok! BI Tahan Bunga Acuan di 3,5%

Cantika Adinda Putri Noveria, CNBC Indonesia
25 May 2021 14:30
Gubernur BI Perry Warjiyo saat memberikan pemaparan di konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (19/7).Rapat Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Juli 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reserve Reporter Rate tetap sebesar 5,25%, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,50% dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,00%. Keputusan tersebut konsisten dengan upaya Bank Indonesia mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik ditengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi sehingga dapat menjaga stabilitas, khususnya stabilitas nilai tukar rupiah. Pelonggaran kebijakan makroprudensial oleh Bank Indonesia diyakini dapat meningkatkan fleksibilitas manajemen likuiditas dan intermediasi perbankan bagi pertumbuhan ekonomi. Ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, di tengah dinamika pertumbuhan ekonomi dunia yang tidak merata. Ekonomi AS diprakirakan tumbuh tinggi dengan inflasi yang semakin meningkat, sementara pertumbuhan ekonomi Eropa terindikasi tidak sekuat prakiraan sebelumnya dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga belum meningkat. (Gubernur BI Perry Warjiyo saat memberikan pemaparan di konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (19/7).Rapat Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Juli 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reserve Reporter Rate tetap sebesar 5,25%, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,50% dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,00%. Keputusan tersebut konsisten dengan upaya Bank Indonesia mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik ditengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi sehingga dapat menjaga stabilitas, khususnya stabilitas nilai tukar rupiah. Pelonggaran kebijakan makroprudensial oleh Bank Indonesia diyakini dapat meningkatkan fleksibilitas manajemen likuiditas dan intermediasi perbankan bagi pertumbuhan ekonomi. Ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, di tengah dinamika pertumbuhan ekonomi dunia yang tidak merata. Ekonomi AS diprakirakan tumbuh tinggi dengan inflasi yang semakin meningkat, sementara pertumbuhan ekonomi Eropa terindikasi tidak sekuat prakiraan sebelumnya dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga belum meningkat.)
Perry Warjiyo, Gubernur BI (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta,CNBC Indonesia - Seperti yang sudah diperkirakan, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan. Satu hal yang menjadi pertimbangan MH Thamrin adalah stabilitas nilai tukar rupiah.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 24-25 Mei 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%. Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah dan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam jumpa pers usai RDG, Selasa (25/5/2021).

Sejak awal tahun lalu, BI 7 Day Reverse Repo Rate sudah dipotong 200 basis poin (bps). Suku bunga acuan di 3,5% adalah yang terendah sepanjang sejarah Indonesia merdeka.

Sebagai stimulus untuk menopang pertumbuhan ekonomi dari dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), Gubernur Perry dan kolega tidak hanya menurunkan suku bunga acuan. Giro Wajib Minimum (GWM) juga dipangkas agar perbankan memiliki likuiditas yang lebih untuk menyalurkan kredit.

Di sisi makroprudensial, BI memberikan pelonggaran uang muka Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor. Calon konsumen kini tidak perlu membayar uang muka, cukup membayar cicilan bulanan.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Tahan Bunga Acuan 3,5%, Masih Terendah Sepanjang Sejarah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular