
Suku Bunga Acuan Naik, Pasar Obligasi Kembali Rebound
Irvin Avriano, CNBC Indonesia
15 August 2018 19:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan Bank Indonesia hari ini (15/8/2018) yang menaikkan kembali suku bunga acuan, membuat pasar obligasi rebound, bersamaan dengan meredanya ketegangan pada krisis mata uang Turki.
Siang ini, Bank Indonesia mengumumkan menaikkan suku bunga acuannya yaitu 7 day reverse repo rate (7DRRR) 25 basis poin (bps) menjadi 5,5%. Artinya sejak Mei 2018, BI sudah menaikkan bunga acuan 100 bps atau setara 1%.
Merujuk data Reuters, apresiasi terjadi pada harga surat berharga negara (SBN) tiga seri acuan (benchmark). Kenaikan harga itu sekaligus menekan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder.
Seri acuan dimaksud adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, dan FR0065 bertenor 15 tahun.
Ketiga seri acuan tersebut cenderung menguat di awal perdagangan hingga pengumuman dinaikkannya suku bunga Bank Indonesia, 7 day reverse repo rate (7DRRR). Penguatan itu cenderung tidak berubah hingga akhir hari ini.
Yield seri 5 tahun turun 1 bps, seri 10 tahun 0,6 bps, dan seri 15 tahun 3 bps masing-masing menjadi 7,8%, 7,99, dan 8,35%.
Penguatan tersebut mencerminkan pelaku pasar sudah menyikapi kejutan yang akan muncul dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dengan bersikap positif masuk ke pasar sejak transaksi pagi. Penguatan harga tersebut yang bertahan hingga sore hari memperkuat sentimen tersebut, seiring dengan meredanya krisis mata uang Turki.
Koreksi harga masih terjadi pada seri FR0075 yang menjadi acuan 20 tahun sejak awal perdagangan. Koreksi sempat melebar naik 4 bps begitu pengumuman 7DRRR, tetapi yield ditutup dengan hanya naik 2 bps menjadi 8,43%.
Rebound di pasar obligasi ternyata terjadi juga di pasar saham. Di pasar ekuitas, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan 0,81% menjadi 5.816 setelah sebelumnya sempat anjlok hingga 1,39%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy) Next Article Investor Asing Masuk, Harga Obligasi Naik Gila-gilaan
Siang ini, Bank Indonesia mengumumkan menaikkan suku bunga acuannya yaitu 7 day reverse repo rate (7DRRR) 25 basis poin (bps) menjadi 5,5%. Artinya sejak Mei 2018, BI sudah menaikkan bunga acuan 100 bps atau setara 1%.
Seri acuan dimaksud adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, dan FR0065 bertenor 15 tahun.
Ketiga seri acuan tersebut cenderung menguat di awal perdagangan hingga pengumuman dinaikkannya suku bunga Bank Indonesia, 7 day reverse repo rate (7DRRR). Penguatan itu cenderung tidak berubah hingga akhir hari ini.
![]() |
Yield seri 5 tahun turun 1 bps, seri 10 tahun 0,6 bps, dan seri 15 tahun 3 bps masing-masing menjadi 7,8%, 7,99, dan 8,35%.
Penguatan tersebut mencerminkan pelaku pasar sudah menyikapi kejutan yang akan muncul dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dengan bersikap positif masuk ke pasar sejak transaksi pagi. Penguatan harga tersebut yang bertahan hingga sore hari memperkuat sentimen tersebut, seiring dengan meredanya krisis mata uang Turki.
Koreksi harga masih terjadi pada seri FR0075 yang menjadi acuan 20 tahun sejak awal perdagangan. Koreksi sempat melebar naik 4 bps begitu pengumuman 7DRRR, tetapi yield ditutup dengan hanya naik 2 bps menjadi 8,43%.
Rebound di pasar obligasi ternyata terjadi juga di pasar saham. Di pasar ekuitas, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan 0,81% menjadi 5.816 setelah sebelumnya sempat anjlok hingga 1,39%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy) Next Article Investor Asing Masuk, Harga Obligasi Naik Gila-gilaan
Most Popular