Internasional
Trump-Erdogan Ribut, Maskapai Ini Cabut Iklan dari Media AS
14 August 2018 17:11

Istanbul, CNBC Indonesia - Maskapai asal Turki, Turkish Airlines, ikut dalam gerakan di media sosial yang menyerukan perusahaan-perusahaan Turki agar tidak memasang iklan di media-media Amerika Serikat (AS).
Maskapai itu mengumumkan di akun Twitter-nya akan ikut serta dalam kampanye dengan tanda tagar #ABDyeReklamVerme (jangan beri iklan kepada Amerika).
[Gambas:Video CNBC]
"Kami, sebagai maskapai Turki (Turkish Airlines), berdiri bersama negara dan rakyat kami. Instruksi yang diperlukan terkait hal ini telah diberikan kepada agen-agen kami," tulis juru bicara maskapai negara Turki itu, Yahya Ustun, di Twitter, dikutip dari AFP hari Selasa (14/8/2018).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Selasa menyerukan boikot terhadap berbagai produk elektronik asal AS sebagai balasan atas tindakan Washington melipatgandakan tarif impor baja dan aluminium Turki hari Jumat pekan lalu. Kenaikan bea masuk itu membuat lira anjlok lebih dari 18% hari itu saja.
Erdogan mengatakan negaranya sedang menghadapi serangan ekonomi dan tidak menunjukkan sikap mengalah pada AS.
"Mereka tidak segan menggunakan ekonomi sebagai senjata," ujarnya. "Apa yang ingin Anda lakukan? Apa yang ingin Anda capai?," ujarnya merujuk pada AS.
Ia mengakui Turki sedang memiliki masalah ekonomi, termasuk defisit transaksi berjalan yang melebar dan inflasi yang mencapai hampir 16%, namun ia menambahkan "Alhamdulillah, perekonomian kita berfungsi layaknya mesin jam."
(wed)
Maskapai itu mengumumkan di akun Twitter-nya akan ikut serta dalam kampanye dengan tanda tagar #ABDyeReklamVerme (jangan beri iklan kepada Amerika).
[Gambas:Video CNBC]
"Kami, sebagai maskapai Turki (Turkish Airlines), berdiri bersama negara dan rakyat kami. Instruksi yang diperlukan terkait hal ini telah diberikan kepada agen-agen kami," tulis juru bicara maskapai negara Turki itu, Yahya Ustun, di Twitter, dikutip dari AFP hari Selasa (14/8/2018).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Selasa menyerukan boikot terhadap berbagai produk elektronik asal AS sebagai balasan atas tindakan Washington melipatgandakan tarif impor baja dan aluminium Turki hari Jumat pekan lalu. Kenaikan bea masuk itu membuat lira anjlok lebih dari 18% hari itu saja.
Erdogan mengatakan negaranya sedang menghadapi serangan ekonomi dan tidak menunjukkan sikap mengalah pada AS.
"Mereka tidak segan menggunakan ekonomi sebagai senjata," ujarnya. "Apa yang ingin Anda lakukan? Apa yang ingin Anda capai?," ujarnya merujuk pada AS.
Ia mengakui Turki sedang memiliki masalah ekonomi, termasuk defisit transaksi berjalan yang melebar dan inflasi yang mencapai hampir 16%, namun ia menambahkan "Alhamdulillah, perekonomian kita berfungsi layaknya mesin jam."
Artikel Selanjutnya
Balas Trump, Turki Naikkan Tarif Impor Produk AS
(wed)