Turis mengantre untuk masuk ke dalam toko Louis Vuitton di Istanbul, Turki (13/8/2018). Para turis asing yang sedang berada di Turki ramai-ramai mengunjungi toko-toko yang menjual barang-barang mewah setelah anjloknya nilai tukar mata uang lira yang jatuh ke titik terendah. (REUTERS / Murad Sezer)
Depresiasi dan guncangan ekonomi Turki telah mengakibatkan krisis mata uang melanda negara tersebut. Para turis yang kebanyakan dari negara-negara Arab tampak mengantre di luar toko Louis Vuitton dan Chanel di kawasan mewah Istanbul Nisantasi. (REUTERS/Murad Sezer)
Anjloknya lira menyebabkan naiknya harga pangan dan semua kebutuhan di Turki, namun justru sebaliknya bagi orang-orang yang tidak menggunakan mata uang lira. Mereka berbelanja karena mata uang asing yang mereka miliki menjadi lebih berharga setelah nilai tukar Lira turun 18 persen di hari Jumat minggu lalu. (REUTERS/Murad Sezer)
Nilai tukar lira sudah turun hampir 80% terhadap dolar Amerika Serikat tahun ini di tengah kekhawatiran mengenai kebijakan ekonomi yang dijalankan Presiden Tayyip Erdogan, dan seruannya agar suku bunga diturunkan, dan memburuknya hubungan dengan Amerika Serikat. (REUTERS/Murad Sezer)
Dilansir dari BBC, jika ingin menikmati keindahan laut Turki yang biru, kuil-kuil kuno, dan menikmati liburan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan tahun sebelumnya, maka sekarang adalah saat yang tepat untuk mengunjungi Turki. (REUTERS/Umit Bektas)