
Perang Dagang Makin Panas, Bursa Eropa Beri Respons Variatif
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
09 August 2018 06:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa saham utama Eropa ditutup bervariasi pada perdagangan hari Rabu (8/8/2018) di mana investor mencermati perkembangan perseteruan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China serta laporan kinerja keuangan emiten.
Indeks FTSE 100 di London menguat 0,75% menjadi 7.776,65, indeks DAX di Frankfurt terkoreksi 0,12% ke posisi 12.633,54, dan indeks CAC 40 di Paris melemah 0,35% ke level 5.501,9.
Indeks Eropa Stoxx 600 menutup perdagangan dengan pelemahan 0,2%. Teknologi dan otomotif menjadi dua sektor yang mampu menguat hingga sekitar 0,5%.
Sementara itu, sektor layanan kesehatan menjadi sektor dengan kinerja paling buruk hari Rabu akibat pelemahan yang dibukukan saham H Lundbeck. Saham perusahaan farmasi asal Denmark itu ditutup anjlok lebih dari 14%.
Sementara itu, perusahaan lainnya Novo Nordisk juga melemah skeitar 6% setelah melaporkan penjualan kuartalan yang lebih rendah dari proyeksi pasar, CNBC International melaporkan.
Investor juga mencerna perkembangan terbaru dari perseteruan dagang AS dan China.
Kementerian Perdagangan China pada hari Rabu mengumumkan bea impor 25% terhadap berbagai produk AS senilai US$16 miliar (Rp 230,5 triliun). Barang-barang yang menjadi target China di antaranya mobil penumpang berukuran besar dan sepeda motor. Berbagai jenis bahan bakar dan kabel optik juga masuk dalam daftar itu.
Serangan baru China itu muncul setelah kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR) mengumumkan daftar final produk China senilai US$16 miliar yang akan dikenai bea impor baru. Tarif itu akan mulai dikenakan pada 23 Agustus mendatang.
(prm) Next Article Berharap pada Damai Dagang AS-China, Bursa Eropa Reli
Indeks FTSE 100 di London menguat 0,75% menjadi 7.776,65, indeks DAX di Frankfurt terkoreksi 0,12% ke posisi 12.633,54, dan indeks CAC 40 di Paris melemah 0,35% ke level 5.501,9.
Indeks Eropa Stoxx 600 menutup perdagangan dengan pelemahan 0,2%. Teknologi dan otomotif menjadi dua sektor yang mampu menguat hingga sekitar 0,5%.
Sementara itu, perusahaan lainnya Novo Nordisk juga melemah skeitar 6% setelah melaporkan penjualan kuartalan yang lebih rendah dari proyeksi pasar, CNBC International melaporkan.
Investor juga mencerna perkembangan terbaru dari perseteruan dagang AS dan China.
Kementerian Perdagangan China pada hari Rabu mengumumkan bea impor 25% terhadap berbagai produk AS senilai US$16 miliar (Rp 230,5 triliun). Barang-barang yang menjadi target China di antaranya mobil penumpang berukuran besar dan sepeda motor. Berbagai jenis bahan bakar dan kabel optik juga masuk dalam daftar itu.
Serangan baru China itu muncul setelah kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR) mengumumkan daftar final produk China senilai US$16 miliar yang akan dikenai bea impor baru. Tarif itu akan mulai dikenakan pada 23 Agustus mendatang.
(prm) Next Article Berharap pada Damai Dagang AS-China, Bursa Eropa Reli
Most Popular