
Panasnya Perang Dagang Jadi Batu Sandungan Wall Street
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
09 August 2018 06:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Amerika Serikat (AS) mayoritas bergerak melemah pada perdagangan hari Rabu (8/8/2018) setelah China mengumumkan tarif impor balasan bagi produk-produk Negeri Paman Sam.
Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,18% ke posisi 25.583,75 sementara S&P 500 ditutup melemah tipis 0,03% di 2.857,7. Hanya indeks Nasdaq Composite yang mampu menutup perdagangan di zona positif dengan penguatan tipis 0,06% menjadi 7.888,33 akibat naiknya harga saham Facebook dan Amazon.
Facebook mencatatkan kenaikan 0,8% hari Rabu sementara Amazon bertambah 1,3%. Perusahaan induk Google, Alphabet, juga menguat 0,4%.
Kementerian Perdagangan China pada hari Rabu mengumumkan bea impor 25% terhadap berbagai produk AS senilai US$16 miliar (Rp 230,5 triliun). Barang-barang yang menjadi target China di antaranya mobil penumpang berukuran besar dan sepeda motor. Berbagai jenis bahan bakar dan kabel optik juga masuk dalam daftar itu, CNBC International melaporkan.
Serangan baru China itu muncul setelah kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR) mengumumkan daftar final produk China senilai US$16 miliar yang akan dikenai bea impor baru. Tarif itu akan mulai dikenakan pada 23 Agustus mendatang.
Dengan demikian, total nilai produk China yang terkena bea masuk 25% dari AS mencapai US%50 miliar.
Saham eksportir besar Caterpillar dan Boeing anjlok masing-masing 1,9% dan 0,9%.
Perhatian investor global kini terbelah antara perkembangan perseteruan dagang AS-China dan kuatnya fundamental AS, yaitu laba perusahaan tercatat yang memuaskan.
Wall Street telah mencapai masa akhir pelaporan kinerja keuangan. Hampir 90% perusahaan S&P 500 telah merilis kinerjanya di mana lebih dari 76% di antaranya melaporkan laba kuartalan yang lebih tinggi dari perkiraan pasar, menurut data FactSet.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,18% ke posisi 25.583,75 sementara S&P 500 ditutup melemah tipis 0,03% di 2.857,7. Hanya indeks Nasdaq Composite yang mampu menutup perdagangan di zona positif dengan penguatan tipis 0,06% menjadi 7.888,33 akibat naiknya harga saham Facebook dan Amazon.
Facebook mencatatkan kenaikan 0,8% hari Rabu sementara Amazon bertambah 1,3%. Perusahaan induk Google, Alphabet, juga menguat 0,4%.
Serangan baru China itu muncul setelah kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR) mengumumkan daftar final produk China senilai US$16 miliar yang akan dikenai bea impor baru. Tarif itu akan mulai dikenakan pada 23 Agustus mendatang.
Dengan demikian, total nilai produk China yang terkena bea masuk 25% dari AS mencapai US%50 miliar.
Saham eksportir besar Caterpillar dan Boeing anjlok masing-masing 1,9% dan 0,9%.
Perhatian investor global kini terbelah antara perkembangan perseteruan dagang AS-China dan kuatnya fundamental AS, yaitu laba perusahaan tercatat yang memuaskan.
Wall Street telah mencapai masa akhir pelaporan kinerja keuangan. Hampir 90% perusahaan S&P 500 telah merilis kinerjanya di mana lebih dari 76% di antaranya melaporkan laba kuartalan yang lebih tinggi dari perkiraan pasar, menurut data FactSet.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular