Meski Perang Dagang Memanas, Wall Street Berpotensi Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 August 2018 19:30
Perdagangan Wall Street akan diwarnai oleh risiko perang dagang.
Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini, melanjutkan penguatan yang sudah dicatatkan kemarin (7/8/2018). Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 23 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan naik masing-masing sebesar 2 dan 3 poin.

Perdagangan Wall Street akan diwarnai oleh risiko perang dagang. Melansir AFP, pada hari Selasa waktu setempat (7/8/2018) pejabat pemerintahan AS mengatakan bahwa pihaknya akan mengenakan bea masuk baru senilai 25% bagi senilai US$ 16 miliar produk impor asal China pada 23 Agustus. Sebanyak 279 produk akan disasar oleh AS.

Pihak China sebelumnya sudah menegaskan akan mengambil langkah balasan sejenis jika AS tak juga mundur dari rencananya.

Kemudian pada hari ini, China merilis data ekspor-impor periode Juli. Sepanjang Juli, surplus neraca perdagangan antara China dengan AS turun menjadi US$ 28,1 miliar, dari yang sebelumnya US$ 28,9 miliar pada bulan Juni. Hal ini lantas mengindikasikan bahwa perang dagang antar kedua negara sudah benar-benar memperngaruhi sektor riil.

Sebagai catatan, pada 6 Juli silam pemerintahan AS telah resmi mengenakan bea masuk 25% bagi produk impor asal China senilai US$ 34 miliar. Hal ini lantas memicu kebijakan serupa dari kubu Beijing.

Kemudian, imbal hasil obligasi AS yang terus merangkak naik menuju level 3% juga mendatangkan risiko. Pada perdagangan hari ini, imbal hasil obligasi terbitan pemerintah AS tenor 10 tahun naik ke level 2,9786% dari posisi kemarin yang sebesar 2,973%.

Naiknya imbal hasil obligasi bisa membuat investor tergiur untuk memburu instrumen tersebut. Di sisi lain, pasar saham berpotensi untuk ditinggalkan.

Pada hari ini pukul 19:45, anggota FOMC Thomas Barkin dijadwalkan untuk berbicara di Virginia dan pada pukul 21:30 WIB, data perubahan cadangan minyak mentah AS untuk minggu yang berakhir pada 3 Agustus 2018 akan diumumkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Hore! Kabar Baik, Wall Street Bakal Hijau Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular