
Sri Mulyani: Rupiah Lemah, Eksportir Harusnya Terbantu
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
07 August 2018 16:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakinkan para eksportir jika pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dapat memberi dampak positif pada penerimaan eksportir. Sehingga, para eksportir harus dapat memanfaatkannya dengan baik.
Hal itu dia sampaikan langsung di depan para eksportir dalam acara Gathering Eksportir Indonesia di Kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai, Senin (7/8/2018).
"Meski impor Anda menghadapi kurs lebih tinggi, tapi penerimaan menjadi lebih besar. Dengan perang dagang yang meningkat, kita juga dihadapkan pada kondisi di mana ekspor itu harus semakin giat dicarikan destinasi-destinasi yang tidak tradisional," tutur Sri Mulyani.
"Kita harus mampu lihat ini bukan sebagai tantangan, tapi opportunity," sambungnya.
Sri Mulyani meyakinkan, pemerintah bersedia membantu para eksportir untuk bisa melakukan hal-hal yang dapat mendorong kegiatan ekspor seperti diversivikasi produk serta pasar.
Sejak pertengahan tahun lalu, dia memperhatikan ada pertumbuhan jumlah impor yang tak sejalan dengan pertumbuhan aktivitas ekspor. "Mulai pertengahan tahun lalu, impor mengalami kenaikan double digit. Bahkan beberapa bulan bisa 30% growth-nya," sebutnya.
Atas kondisi itu, dia mengatakan negara harus mampu terus menjaga agar tidak terjadi defisit neraca perdagangan yang berakibat pada penekanan nilai tukar rupiah. Selain itu, defisit neraca perdagangan akan diusahakan untuk bisa surplus agar rupiah tak terus terdepresiasi.
(dru) Next Article Sri Mulyani: RI Ekonominya Bagus, Itu Bukan Saya yang Bilang
Hal itu dia sampaikan langsung di depan para eksportir dalam acara Gathering Eksportir Indonesia di Kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai, Senin (7/8/2018).
"Meski impor Anda menghadapi kurs lebih tinggi, tapi penerimaan menjadi lebih besar. Dengan perang dagang yang meningkat, kita juga dihadapkan pada kondisi di mana ekspor itu harus semakin giat dicarikan destinasi-destinasi yang tidak tradisional," tutur Sri Mulyani.
Sri Mulyani meyakinkan, pemerintah bersedia membantu para eksportir untuk bisa melakukan hal-hal yang dapat mendorong kegiatan ekspor seperti diversivikasi produk serta pasar.
Sejak pertengahan tahun lalu, dia memperhatikan ada pertumbuhan jumlah impor yang tak sejalan dengan pertumbuhan aktivitas ekspor. "Mulai pertengahan tahun lalu, impor mengalami kenaikan double digit. Bahkan beberapa bulan bisa 30% growth-nya," sebutnya.
Atas kondisi itu, dia mengatakan negara harus mampu terus menjaga agar tidak terjadi defisit neraca perdagangan yang berakibat pada penekanan nilai tukar rupiah. Selain itu, defisit neraca perdagangan akan diusahakan untuk bisa surplus agar rupiah tak terus terdepresiasi.
(dru) Next Article Sri Mulyani: RI Ekonominya Bagus, Itu Bukan Saya yang Bilang
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular