
Semester I-2018: Ekonomi Tumbuh 5,1%, Defisit APBN 0,75%
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
17 July 2018 14:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada hari ini, Selasa (17/7/2018) melaporkan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 selama semester I-2018 kepada Badan Anggaran DPR.
Di depan anggota parlemen, bendahara negara memperkirakan realisasi pertumbuhan ekonomi semester I-2018 mencapai 5,1%, yang didukung oleh geliat investasi, perdagagan internasional, dan konsumsi rumah tangga.
"Pertumbuhan ekonomi semester I-2018 diperkirakan 5,1%," kata Sri Mulyani, Selasa (17/7/2018).
Sri Mulyani pun memaparkan kinerja kas keuangan negara dalam 6 bulan terakhir. Menurutnya, kinerja APBN secara keseluruhan menunjukkan perbaikan, baik itu dari sisi penerimaan maupun serapan belanja pemerintah.
Berdasarkan data bendahara negara, penerimaan perpajakan tumbuh 14,3% dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tumbuh 64.2%. Adapun serapan belanja pemerintah mencapai 34,9%, dan serapan transfer daerah dan dana des 50,3%.
Dengan melihat angka tersebut, maka defisit anggaran semester I-2018 mencapai 0,75% dari produk domestik bruto (PDB) jauh lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang mencapai 1,29%.
"Keseimbangan primer posisinya pada semester I ini masih surplus Rp 10 triliun, tahun lalu masih defisit 68,2 trilun," jelasnya.
(dru) Next Article Sri Mulyani: RI Ekonominya Bagus, Itu Bukan Saya yang Bilang
Di depan anggota parlemen, bendahara negara memperkirakan realisasi pertumbuhan ekonomi semester I-2018 mencapai 5,1%, yang didukung oleh geliat investasi, perdagagan internasional, dan konsumsi rumah tangga.
"Pertumbuhan ekonomi semester I-2018 diperkirakan 5,1%," kata Sri Mulyani, Selasa (17/7/2018).
Berdasarkan data bendahara negara, penerimaan perpajakan tumbuh 14,3% dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tumbuh 64.2%. Adapun serapan belanja pemerintah mencapai 34,9%, dan serapan transfer daerah dan dana des 50,3%.
Dengan melihat angka tersebut, maka defisit anggaran semester I-2018 mencapai 0,75% dari produk domestik bruto (PDB) jauh lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang mencapai 1,29%.
"Keseimbangan primer posisinya pada semester I ini masih surplus Rp 10 triliun, tahun lalu masih defisit 68,2 trilun," jelasnya.
(dru) Next Article Sri Mulyani: RI Ekonominya Bagus, Itu Bukan Saya yang Bilang
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular