Sri Mulyani: RI Ekonominya Bagus, Itu Bukan Saya yang Bilang
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
16 April 2018 10:50
Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih positif, inflasi terkendali, hingga utang yang masih terjaga merupakan prestasi dari pemerintahan saat ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan data dan fakta tersebut diakui secara internasional bukan hanya sekadar omongan dan klaim pemerintah.
"Indonesia itu termasuk negara emerging yang stabil, pertumbuhan tinggi, dan dikelola dengan baik. Itu bukan pernyataan saya sebagai Menteri Keuangan," kata Sri Mulyani dalam acara Seminar Nasional Kehumasan Pemerintah, Senin (16/4/2018).
"Itu pernyataan yang dikeluarkan lembaga-lembaga internasional yang independen," imbuhnya.
Ia mengakui memang ada beberapa negara lain yang pertumbuhan ekonominya mencapai di atas 10%. Namun secara pendapatan per kapitanya, Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara-negara tersebut.
"Misalnya dibanding Afrika Selatan, ekonominya bisa tumbuh 10% tapi pendapatan per kapitanya masih lebih tinggi Indonesia berlipat-lipat," katanya.
Dari sisi utang, Indonesia masih bisa menjaga rasio kewajibannya di kisaran hanya 28%-29% dari produk domestik bruto (PDB). Selain itu, Indonesia, sambung Sri Mulyani, memberikan kontribusi bagi perekonomian dunia hingga 2,5% dari PDB global.
"Dari berbagai indikator, kemiskinan menurun dari 24% jadi 10%. Inflasi stabil rendah. Dari investasi alami kenaikan," tegasnya.
Sri Mulyani juga mengatakan dalam proses geliat ekonomi pasti ada gejolak karena, menurutnya, ekonomi pasti selalu mengalami naik-turun angka dan data.
"Guncangan selalu ada. Harga minyak bisa naik turun. Kemudian kita tahu ada guncangan setelah Presiden Trump berantem dengan China karena perang tarif. Ekonomi saling terpengaruh," tutupnya.
(prm) Next Article Badai Impor Sebabkan Defisit Neraca, Ini Kata Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan data dan fakta tersebut diakui secara internasional bukan hanya sekadar omongan dan klaim pemerintah.
"Indonesia itu termasuk negara emerging yang stabil, pertumbuhan tinggi, dan dikelola dengan baik. Itu bukan pernyataan saya sebagai Menteri Keuangan," kata Sri Mulyani dalam acara Seminar Nasional Kehumasan Pemerintah, Senin (16/4/2018).
Ia mengakui memang ada beberapa negara lain yang pertumbuhan ekonominya mencapai di atas 10%. Namun secara pendapatan per kapitanya, Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara-negara tersebut.
"Misalnya dibanding Afrika Selatan, ekonominya bisa tumbuh 10% tapi pendapatan per kapitanya masih lebih tinggi Indonesia berlipat-lipat," katanya.
Dari sisi utang, Indonesia masih bisa menjaga rasio kewajibannya di kisaran hanya 28%-29% dari produk domestik bruto (PDB). Selain itu, Indonesia, sambung Sri Mulyani, memberikan kontribusi bagi perekonomian dunia hingga 2,5% dari PDB global.
"Dari berbagai indikator, kemiskinan menurun dari 24% jadi 10%. Inflasi stabil rendah. Dari investasi alami kenaikan," tegasnya.
Sri Mulyani juga mengatakan dalam proses geliat ekonomi pasti ada gejolak karena, menurutnya, ekonomi pasti selalu mengalami naik-turun angka dan data.
"Guncangan selalu ada. Harga minyak bisa naik turun. Kemudian kita tahu ada guncangan setelah Presiden Trump berantem dengan China karena perang tarif. Ekonomi saling terpengaruh," tutupnya.
(prm) Next Article Badai Impor Sebabkan Defisit Neraca, Ini Kata Sri Mulyani
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular