Pesan Sri Mulyani untuk Bankir Hadapi Ketidakpastian Ekonomi

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
01 August 2018 12:58
Para bankir agar terus melakukan penyesuaian dengan ketidakpastian kondisi ekonomi global.
Foto: CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berpesan kepada para bankir agar terus melakukan penyesuaian dengan ketidakpastian kondisi ekonomi global. Dia menyampaikan itu saat memberi keynote speech dalam Bank Association of Risk Management (BARa) Forum di Mandiri Club, Rabu (1/8/2018).

Dengan tujuan meminimalisir risiko, dia mengatakan kondisi saat ini bukan berarti perekonomian terhenti. Namun, hanya terjadi perubahan saja.

"Ini tidak berarti anda tidak expanding atau membuat keputusan yang tujuannya support. Dunia bukan berhenti, cuma berubah saja, shifting. Kalau anda tahu ke mana arah perubahan itu, Anda bisa membuat keputusan lebih cepat," tutur Sri Mulyani.

Ketidakpastian global, sambung Sri Mulyani terjadi karena sikap Amerika Serikat (AS) yang terus mengutamakan proteksionisme dengan peningkatan suku bunga acuan oleh Federal Reserve Bank atau The Fed serta perang dagang dengan berbagai negara, utamanya China. Hal tersebut dia akui membuat likuiditas menjadi semakin ketat serta aliran dana ke AS pun meningkat.

Dia pun mencontohkan bagaimana pemerintah dalam kondisi ini terus melihat hal-hal apa saja yang masuk sebagai program prioritas dalam mengatur belanja negara. Misal, infrastruktur akan terus dilaksanakan, begitu pula peningkatan sumber daya manusia dan penghapusan kemiskinan.

Sri Mulyani juga mengingatkan tentang bagaimana perbankan dalam situasi ini harus cermat dalam mengatur pengeluaran.

"Kalau anda harus lakukan di infrastruktur, tolong pikirkan maturity dan exchange rate, jangan pinjam dari luar yang revenue generating-nya rupiuah. [...] Kalau anda harus lakukan, itu anda sudah harus bisa hedging. Mengcover cukup dan maturity cukup," jelasnya.

Selain hal-hal di atas, dia meminta perbankan untuk terus mawas diri, karena perubahan tersebut telah membuat banyak sekali perubahan. "Mungkin Anda dipilih menjadi risk manager 3-5 tahun lalu, but your experince no longer serve you well. Anda harus menyesuaikan diri untuk memikirkan hal yang unthinkable," tambahnya.



(dru) Next Article Badai Impor Sebabkan Defisit Neraca, Ini Kata Sri Mulyani

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular