Huawei Targetkan Jual 200 Juta Smartphone Tahun Ini

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 August 2018 15:57
Huawei telah mengirimkan 153 juta ponsel pintar tahun lalu, naik hanya 10% dibandingkan tahun 2016.
Foto: REUTERS/Stringer
Hong Kong, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi asal China Huawei Technologies Co Ltd memperkirakan akan menjual lebih dari 200 juta smartphone secara global tahun ini. Angka itu merupakan rebound setelah penurunan tajam tahun lalu.

Huawei baru saja menggeser raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Apple Inc sebagai penjual ponsel pintar (smartphone) terbesar kedua di dunia pada kuartal Juni lalu.

Target itu menggambarkan pertumbuhan 31% dalam pengiriman smartphone untuk 2018.

Huawei telah mengirimkan 153 juta ponsel pintar tahun lalu, naik hanya 10% dibandingkan tahun 2016. Penjualannya tumbuh sebesar 29% pada tahun 2016.

Eksekutif perusahaan mengatakan pada hari Jumat (3/8/2018) Huawei mengirim lebih dari 95 juta smartphone dalam enam bulan pertama tahun ini. Ia menambahkan perusahaan mungkin bisa menjadi nomor satu di dunia pada kuartal keempat tahun depan, mengutip Reuters.

Proyeksi pengiriman dibuat saat terjadi perlambatan di pasar smartphone terbesar dunia, China, telah mereda. Huawei juga berhasil melampaui rivalnya dengan menjual lebih banyak ponsel berfitur lengkap, kata analis.

"Tidak diragukan lagi bahwa kita menjadi No. 2 tahun depan; di kuartal IV tahun depan mungkin kita bisa menjadi No. 1," kata Richard Yu, CEO grup bisnis konsumen Huawei, yang mencakup operasional ponsel cerdas.


Huawei menyusul Apple untuk kali pertama dalam pengiriman smartphone pada kuartal kedua tahun ini, menurut data dari pelacak industri IHS Markit dan Strategy Analytics, dengan pangsa pasar lebih dari 15%, sebagian didorong oleh keuntungan di China.

Pasar China adalah kunci untuk Huawei karena mendapat kecaman dari Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara lain atas kekhawatiran bahwa perusahaan mungkin memfasilitasi mata-mata pemerintah China.

Perusahaan ini secara virtual ditutup dari Amerika Serikat tanpa ada operator besar di sana yang menjual smartphone-nya.

Huawei telah membantah pihaknya memata-matai dan mengatakan mereka adalah perusahaan swasta yang tidak di bawah kendali pemerintah China dan tidak tunduk pada undang-undang keamanan China di luar negeri.

Yu mengatakan produk wearable Huawei membukukan pertumbuhan 147% selama paruh pertama tahun ini dibandingkan dengan periode tahun lalu. Perusahaan berencana menambah 10.000 toko ritel di seluruh dunia, menaikkan jumlahnya dari 53.000 unit yang ada saat ini, sampai sebelum akhir 2018.
(prm) Next Article Laba Samsung Kuartal I-2018 Meroket 58%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular