
Internasional
Penjualan Ponsel China Huawei Kalahkan Apple iPhone!
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
01 August 2018 13:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Apple mencatatkan kinerja keuangan yang kuat untuk kuartal fiskal ketiganya yang berakhir 30 Juni pada hari Selasa (31/7/2018). Namun, produsen iPhone itu kehilangan posisinya sebagai penjual ponsel pintar (smartphone) nomor dua di dunia, menurut berbagai analisis.
Perusahaan-perusahaan riset International Data Corporation (IDC), Counterpoint Research, IHS Markit, dan Canalys melaporkan produsen smartphone asal China Huawei menggantikan Apple untuk menduduki posisi kedua di dunia, berdasarkan jumlah perangkat yang dua perusahaan kirimkan dalam kuartal yang berakhir tanggal 30 Juni.
Menurut data awal dari IDC, Huawei mengirimkan sekitar 54,2 juta unit ponsel dalam kuartal tersebut, mengalami pertumbuhan secara tahunan (year-on-year/yoy) 40,9%. Sementara itu, Apple mengirimkan sekitar 41,3 juta unit ponsel dengan pertumbuhan yoy 0,7%.
Jumlah penjualan produsen iPhone tersebut meleset dari estimasi Wall Street sebanyak 41,79 juta unit perangkat untuk kuartal tersebut.
Angka tersebut membuat pangsa pasar Huawei menjadi 25,8% dan Apple menjadi 12,1%, menurut IDC.
Para analis mengatakan Huawei menambahkan lebih banyak fitur-fitur terbaik ke smartphone andalannya. Misalnya, perusahaan menambahkan tiga kamera ke ponsel P20 Pro. Alhasil, Huawei memperoleh "peningkatan pengakuan merek di Eropa dan Asia' yang membuat perusahaan menantang Samsung di berbagai tingkat harga, menurut Gerrit Schneemann selaku analis riset untuk smartphone di IHS Markit.
Perusahaan riset Canalys juga menghubungkan kinerja Huawei untuk kuartal ketiga dengan penjualan P20 yang kuat, serta kesuksesan merek Honor. Perusahaan itu mengatakan Huawei mengirimkan nyaris 4 juta unit smartphone bermerk Honor ke luar China di kuartal tersebut, menggambarkan kenaikan yoy 150%.
"Meski gagal mendapatkan kemitraan operator dari Amerika Serikat awal tahun ini, [Huawei] mengubah haluan dengan cepat, menjauh dari dorongan profitabilitas dan justru fokus mencari pertumbuhan volume yang paling rendah," kata Mo Jia selaku analis Canalys. "Honor, yang sudah lama menjadi merek besar di China tetapi relatif kecil di luar negeri, mengambil peran penting dalam strategi ini."
Produsen smartphone yang juga memproduksi peralatan jaringan telekomunikasi telah mencoba masuk ke pasar AS, pertama lewat kemitraan dengan AT&T yang pada akhirnya gagal. Seorang eksekutif Huawei pun geram dengan operator Amerika tersebut dan menuduh mereka merampas pilihan konsumen. Berbagai laporan mengatakan anggota dewan AS mendesak AT&T untuk membatalkan transaksi.
Sebelumnya, seorang pejabat intelijen AS berkata mereka tidak akan menyarankan warga Amerika untuk menggunakan produk-produk ataupun layanan dari Huawei. Imbauan tersebut mengindikasikan keputusan pembatalan transaksi terkait risiko keamanan siber dari pemerintah China ke AS.
Perusahaan merespons pernyataan itu dengan mengatakan pihaknya tidak menimbulkan risiko keamanan siber yang lebih besar dari vendor teknologi lainnya. Belakangan, perusahaan berkata tidak merasa menjadi target sanksi AS dan akan tetap membeli chip AS tahun ini.
IDC mengatakan ini adalah kali pertama Apple tidak menjadi perusahaan yang duduk di posisi pertama atau pun kedua dalam hal pangsa pasar sejak kuartal kedua tahun 2010.
"Perlu dicatat bahwa Apple pindah ke posisi teratas di tiap kuartal liburan terakhir menyusul penyegaran produk, jadi kemungkinan kita akan terus melihat pergerakan di antara perusahaan-perusahaan papan atas di tahun 2018 dan seterusnya," kata Ryan Reith selaku Wakil Direktur Program di Worldwide Mobile Device Trackers IDC.
Secara keseluruhan, pasar smartphone mengalami penurunan tahunan 1,8% untuk kuartal yang berakhir di bulan Juni, menurut data IDC.
(prm) Next Article Pasar Smartphone Lesu Tapi Apple Tetap Untung Besar
Perusahaan-perusahaan riset International Data Corporation (IDC), Counterpoint Research, IHS Markit, dan Canalys melaporkan produsen smartphone asal China Huawei menggantikan Apple untuk menduduki posisi kedua di dunia, berdasarkan jumlah perangkat yang dua perusahaan kirimkan dalam kuartal yang berakhir tanggal 30 Juni.
Menurut data awal dari IDC, Huawei mengirimkan sekitar 54,2 juta unit ponsel dalam kuartal tersebut, mengalami pertumbuhan secara tahunan (year-on-year/yoy) 40,9%. Sementara itu, Apple mengirimkan sekitar 41,3 juta unit ponsel dengan pertumbuhan yoy 0,7%.
Angka tersebut membuat pangsa pasar Huawei menjadi 25,8% dan Apple menjadi 12,1%, menurut IDC.
Para analis mengatakan Huawei menambahkan lebih banyak fitur-fitur terbaik ke smartphone andalannya. Misalnya, perusahaan menambahkan tiga kamera ke ponsel P20 Pro. Alhasil, Huawei memperoleh "peningkatan pengakuan merek di Eropa dan Asia' yang membuat perusahaan menantang Samsung di berbagai tingkat harga, menurut Gerrit Schneemann selaku analis riset untuk smartphone di IHS Markit.
Perusahaan riset Canalys juga menghubungkan kinerja Huawei untuk kuartal ketiga dengan penjualan P20 yang kuat, serta kesuksesan merek Honor. Perusahaan itu mengatakan Huawei mengirimkan nyaris 4 juta unit smartphone bermerk Honor ke luar China di kuartal tersebut, menggambarkan kenaikan yoy 150%.
"Meski gagal mendapatkan kemitraan operator dari Amerika Serikat awal tahun ini, [Huawei] mengubah haluan dengan cepat, menjauh dari dorongan profitabilitas dan justru fokus mencari pertumbuhan volume yang paling rendah," kata Mo Jia selaku analis Canalys. "Honor, yang sudah lama menjadi merek besar di China tetapi relatif kecil di luar negeri, mengambil peran penting dalam strategi ini."
Produsen smartphone yang juga memproduksi peralatan jaringan telekomunikasi telah mencoba masuk ke pasar AS, pertama lewat kemitraan dengan AT&T yang pada akhirnya gagal. Seorang eksekutif Huawei pun geram dengan operator Amerika tersebut dan menuduh mereka merampas pilihan konsumen. Berbagai laporan mengatakan anggota dewan AS mendesak AT&T untuk membatalkan transaksi.
Sebelumnya, seorang pejabat intelijen AS berkata mereka tidak akan menyarankan warga Amerika untuk menggunakan produk-produk ataupun layanan dari Huawei. Imbauan tersebut mengindikasikan keputusan pembatalan transaksi terkait risiko keamanan siber dari pemerintah China ke AS.
Perusahaan merespons pernyataan itu dengan mengatakan pihaknya tidak menimbulkan risiko keamanan siber yang lebih besar dari vendor teknologi lainnya. Belakangan, perusahaan berkata tidak merasa menjadi target sanksi AS dan akan tetap membeli chip AS tahun ini.
Samsung masih memimpin
Samsung masih menjadi pemimpin di pasaran dengan pangsa pasar 20,9% setelah mengirimkan 71,5 juta unit perangkat di kuartal ketiga, menurut data IDC. Artinya, raksasa teknologi asal Korea Selatan itu mengalami 10,4% penurunan pengiriman smartphone dan kemungkinan akan menghadapi kesulitan di bisnis ponsel dalam kuartal-kuartal ke depan.IDC mengatakan ini adalah kali pertama Apple tidak menjadi perusahaan yang duduk di posisi pertama atau pun kedua dalam hal pangsa pasar sejak kuartal kedua tahun 2010.
"Perlu dicatat bahwa Apple pindah ke posisi teratas di tiap kuartal liburan terakhir menyusul penyegaran produk, jadi kemungkinan kita akan terus melihat pergerakan di antara perusahaan-perusahaan papan atas di tahun 2018 dan seterusnya," kata Ryan Reith selaku Wakil Direktur Program di Worldwide Mobile Device Trackers IDC.
Secara keseluruhan, pasar smartphone mengalami penurunan tahunan 1,8% untuk kuartal yang berakhir di bulan Juni, menurut data IDC.
(prm) Next Article Pasar Smartphone Lesu Tapi Apple Tetap Untung Besar
Most Popular