Kisah Panjang BTPN, Dari Bapemil Sampai Aset Rp 179 T

Donald Banjarnahor & Donald Banjarnahor & Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
02 August 2018 16:56
Kisah Panjang BTPN, Dari Bapemil Sampai Aset Rp 179 T
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) akan segera memasuki babak baru, setelah sister company PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) melebur dalam proses merger.

Pasca merger, BTPN akan loncat kodok menjadi bank terbesar ke-8 dengan total aset Rp 178,88 triliun. BTPN akan memiliki total ekuitas sebesar Rp 26,92 triliun.

Bank yang memiliki usia 60 tahun ini memiliki sejarah panjang di dunia persilatan perbankan nasional. Namun perkembangan signifikan BTPN sebenarnya terjadi dalam 10 tahun terakhir di bawah nahkoda Jerry Ng sebagai Direktur Utama.

Awal kisah
Bentuk awal dari BTPN adalah Perkumpulan Bank Pegawai Pensiunan Militer (Bapemil) yang didirikan pada tahun 1958 di Bandung. Dikutip dari Wikipedia, Bapemil memiliki tujuan membantu meringankan beban ekonomi para pensiunan, baik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia maupun sipil. Kala itu, sebagian pensiunan sangat kesulitan karena terjerat rentenir.

Bapemil kemudian bertransformasi menjadi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional pada 1986. Maklum, Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, mewajibkan Bapemil mengubah izin usaha menjadi Bank Tabungan.

Tidak berhenti di sana, BTPN kemudian berubah status menjadi bank umum sesuai dengan mandat Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Perubahan status menjadi bank umum terjadi pada 1993.
Hingga berumur 50 tahun pada 2008 lalu, BTPN masih beroperasi secara sederhana dengan hanya memiliki satu unit bisnis yakni pensiunan. Di usia setengah abad ini aset BTPN tercatat sebesar Rp 10 triliun, dengan jumlah nasabah sebanyak 450 ribu.

Sementara itu, total kredit yang disalurkan mencapai Rp 7,55 triliun, dan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai Rp 7,65 triliun.

Tahun 2008 merupakan salah tonggak sejarah dari BTPN setelah TPG Nusantara S.a.r.l mengakuisisi 71,61% saham BTPN. TPG Nusantara adalah perusahaan patungan antara Texas Pacific Group asal AS dan Northstar Pacific Partners yang dikendalikan oleh Patrick Walujo.

Nilai akuisisi BTPN pada kala itu mencapai US$ 195 juta. Pemegang saham baru pun menempatkan manajemen baru yang dipimpin oleh Jerry Ng.

Inovasi dilakukan dengan membentuk bisnis baru yakni Mitra Usaha Rakyat (MUR) pada 2009. Unit bisnis ini mengincar nasabah mikro dengan plafon pinjaman mulai Rp 20 juta. Tidak tanggung-tangung, BTPN membangun lebih dari 600 unit jaringan MUR sejak tahun pertama bisnis ini beroperasi.

Inovasi berikutnya adalah peluncuran Tunas Usaha Rakyat (TUR) yang mengincar segmen masyarakat prasejahtera produktif. Unit bisnis di bawah manajemen Unit Usaha Syariah (UUS) sejak 2011, ini memberikan pembiayaan rata-rata Rp 2 juta per nasabah.

Berikutnya, BTPN meluncurkan Mitra Bisnis pada 2013. Unit ini mengincar nasabah usaha kecil dan menengah serta nasabah mikro yang naik kelas.

Selain di pembiayaan, Jerry Ng juga mengarahkan BTPN untuk melakukan inovasi pada bisnis simpanan serta sistem pembayaran. Dengan mengandalkan platform digital, BTPN Meluncurkan BTPN Wow dan Jenius.

BTPN Wow yang diluncurkan pada 2015 lalu merupakan salah satu pionir program Laku Pandai yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Unit bisnis ini menyediakan layanan perbankan untuk mass market dengan memanfaatkan telepon seluler dan didukung jasa agen.

Perkembangan pesat dari BTPN Wow, membawa BTPN masuk dalam Fortune Change the World dari Majalah Fortune pada September 2016.

Tidak berhenti di sana, BTPN kemudian meluncurkan Jenius pada 2016 yang menjadi pionir dalam digital banking era modern. Melalui, aplikasi, nasabah bisa membuka rekening, menabung, membuka deposito, transfer, hingga berbelanja secara online hanya melalui smartphone.

Berbeda dengan BTPN Wow yang mengincar mass market, Jenius menyasar pada segmen consuming class, terutama kalangan milenial.
Jerry Ng telah membawa BTPN untuk melakukan berbagai inovasi yang berujung pada peningkatan pesat dari kinerja. Pria yang gemar olahraga lari ini membawa aset BTPN menembus Rp99,9 triliun pada akhir Juni 2018. Aset tersebut meningkat 10 kali lipat dibandingkan kondisi BTPN sebelum dipimpin oleh Jerry.

Pria berumur 52 tahun ini memiliki portofolio kredit sebesar Rp 67,7 triliun, naik 9 kali lipat dari 10 tahun lalu. Begitu pula Dana Pihak Ketiga (DPK) yang juga naik 9 kali lipat hingga mencapai Rp 72 triliun.

Sementara dari sisi profitabilitas, laba bersih BTPN menjadi Rp 1,09 triliun pada periode Semester I-2018, naik 17% dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Pada tahun ini berhasil menurunkan biaya operasional dan cost to income ratio dengan mengandalkan transformasi digital ke dalam bisnis inti dan jaringan distribusi.

Tahun ini dipastikan Jerry Ng tidak akan melanjutkan memimpin BTPN. “Pada 2016, Jerry telah menyatakan keinginannya untuk tidak lagi diangkat sebagai Direktur Utama, setelah masa jabatannya berakhir di 2019. Menyikapi itu, kami mulai mempersiapkan proses suksesi dan menominasikan Ongki Wanadjati Dana sebagai calon pengganti Jerry Ng,” ungkap Komisaris Utama BTPN Mari Elka Pengastu.

Ongki Wanadjati, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama BTPN, ditunjuk sebagai Direktur Utama BTPN pasca merger dengan SMBCI selesai dilakukan.

"Jerry akan tetap memimpin BTPN hingga selesainya proses penggabungan. Dengan demikian, pergantian ini dipastikan tidak akan mengganggu proses bisnis di perusahaan,” ujar Mari.

Sementara itu, Jerry mengatakan, aksi penggabungan dan suksesi yang dipersiapkan dengan sangat matang ini juga menunjukkan kolaborasi yang positif antara manajemen BTPN, SMBCI dan pemegang saham.

"Rencana penggabungan dua bank yang berlangsung secara lancar ini menunjukkan bahwa pemegang saham meyakini prospek investasinya di masa mendatang sehingga mau melangkah lebih lanjut. "Sementara manajemen telah menyiapkan peta jalan yang jelas untuk pengembangan bank ini ke depannya,” ungkap Jerry.

Apakah merger ini akan berjalan lancar, tentu waktu yang akan menjawab. Namun yang pasti Jerry Ng telah membawa BTPN tumbuh secara agresif hingga meningkat 10 kali lipat hanya dalam waktu 10 tahun. 

Next Article Merger Dimulai, Bank Sumitomo Melebur ke dalam BTPN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular