
Setor Modal, Sumitomo Suntik Rp 6,66 T ke BTPN

Jakarta, CNBC Indonesia - Sumitomo Mitsui Banking Corporation menambah kuat cengkeraman di PT Bank BTPN Tbk. Sebagaimana diketahui bank asal Jepang ini sebelumnya merupakan pengendali BTPN dengan kepemilikan 88,52%.
Corporate Secretary BTPN Eneng Yulie Andriani menjabarkan bahwa Sumitomo membeli 2.560.515.698 atau 2,56 miliar dengan harga Rp 2.600 pada 19 Maret 2024. Dengan demikian Rp 6.657.340.814.800 atau Rp 6,66 triliun.
Adapun Sumitomo mengakusisi BTPN dan menggabungkannya dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia pada 2019.
Aksi korporasi tersebut merupakan keikutsertaan Sumitomo dalam upaya penambahan modal BTPN dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II) atau rights issue sebanyak 2.589.131.077 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp2.600 per saham. Total dana yang akan diterima dari aksi korporasi ini sebesar Rp6,73 triliun.
Sementara itu, PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp2,35 triliun sepanjang tahun 2023. Jumlah itu merosot 23,81% secara tahunan (yoy) dari perolehan sebelumnya sebesar Rp3,09 triliun.
Padahal BTPN mencatatkan peningkatan pada kinerja top line. Mengutip laporan keuangannya, pendapatan bunga tercatat besar Rp18,82 triliun, naik 18,31% yoy pada periode akhir Desember 2023.
Beban bunga ikut membengkak 60,43% dari Rp4,22 triliun menjadi Rp6,77 triliun pada akhir tahun lalu. Lantas, bank milik raksasa bank Jepang SMBC itu meraup pendapatan bunga bersih sebesar Rp12,04 triliun, naik 3,15% yoy dari Rp11,68 triliun pada tahun 2022.
BTPN mencatatkan komisi provisi/fee/administrasi sebesar Rp823,45 miliar, naik 2,55% yoy sepanjang tahun lalu. Di samping itu, bank juga mencatatkan kerugian penurunan nilai aset keuangan atau impairment sebesar Rp3,01 triliun, membengkak 16,17% yoy dari Rp2,59 triliun.
Meskipun begitu, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) pun naik jadi 4,07% pada tahun 2023, dari yang sebelumnya 3,99%.
Pada fungsi intermediasi, bank grup SMBC itu telah menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp156,56 triliun, naik 7,04% yoy sepanjang 2023. Kualitas kredit pun meningkat dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross berada di posisi 1,23%, turun dari 1,32%. Demikian juga dengan NPL net tercatat di posisi 0,41%, turun dari 0,45%.
Pada pendanaan, BTPN telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp108,19 triliun, menyusut 5,8% yoy pada tahun 2023. Namun begitu, dana murah atau current account saving account (CASA) naik 10,02% yoy menjadi Rp44,18 triliun.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BTPN Bakal Rights Issue Rp6,73 T, BCA Ambil 26,68 Juta Saham
