Analisis Teknikal

Bergerak Variatif, Peluang Penguatan IHSG Masih Terbuka

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
26 July 2018 08:58
Kami memperkirakan IHSG hari ini bergerak variatif dengan kecenderungan menguat.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat selama empat hari berturut-turut meski dengan penguatan tipis pada sesi akhir perdagangan. Kami memperkirakan IHSG hari ini bergerak variatif dengan kecenderungan menguat.

Pada perdagangan kemarin IHSG mampu ditutup menguat dengan membentuk pola datar (Doji), pola tersebut bersifat netral dikarenakan IHSG bergerak cukup sempit pada level 5.923 hingga 5.941 selama sesi perdagangan.

Beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) masih memberikan sinyal positif dengan membentuk persilangan emas (golden cross) atau berpotensi menguat. Meski demikian, indikator stochastic slow pada posisi netral.

Bergerak Variatif, Peluang Penguatan IHSG Masih TerbukaSumber: Reuters
Pada perdagangan kemarin, IHSG dibuka dengan penguatan (gap up) pada level 5.941 (+0,16%) IHSG cenderung bergerak mendatar pada sesi awal perdagangan. Sempat menyentuh level 5.947 (+0,26%) IHSG kembali surut namun demikian masih dalam area zona hijau.

IHSG mampu bertahan pada sesi satu seiring dengan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika serikat (AS) yang menguat di mana US$1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 14.520 menguat 0,03% pukul 10:00 WIB.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG mampu ditutup menguat 41 poin pada 5.933 (+0,3%) dengan nilai transaksi Rp 3,2 triliun, investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 21,47 miliar atau lebih rendah dari net buy kemarin sebesar Rp 101,84 miliar.

Memasuki sesi ke-2, IHSG masih cenderung bergerak menguat dengan level tertingginya dicapai pada pukul 15:05 WIB dilevel 5.941. Semenjak itu, IHSG sedikit cenderung turun karena faktor global perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan negara mitranya sendiri seperti China dan Uni Eropa.

Sempat terjerembab di zona merah, IHSG kembali menguat didorong penguatan rupiah terhadap dolar AS. Pada Rabu (25/7/2018) pukul 16:00 WIB, US$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 14.455, atau menguat 0,48% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.

Akhirnya pada pasca perdagangan (after market) pukul 16:15 WIB, IHSG ditutup menguat tipis dua poin (+0,03%) ke 5.933 dengan nilai perdagangan Rp 6,7 triliun. Indeks sektor aneka industri dan sektor perdagangan menjadi penyumbang kenaikan IHSG masing-masing sebanyak 8 dan 6 poin penguatan.


Dari sisi global, pagi ini bursa utama AS rata-rata ditutup menguat di antaranya Indeks saham Dow Jones (+0,68%), S&P 500 (+0,91%) dan Nasdaq (+1,17%). Bursa utama Asia dibuka bervariatif di antaranya Nikkei (-0,05%), Kospi(+0,50%), ASX 200 (+0,31%) dan Shanghai (0,00%).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/prm) Next Article IHSG Berpotensi Menguat, di Tengah Koreksi Bursa Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular