Yuan Cenderung Melemah terhadap Rupiah, Gejolak Meninggi

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
25 July 2018 09:02
Perekonomian China Cenderung Melambat
Foto: Reuters
Akibat perang dagang, ekonomi China cenderung melambat. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II-2018 hanya tumbuh 6,7% atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yaitu 6,8%. Hal ini menyusul penurunan kinerja sektor industri di negara tersebut. 

Data kantor statistik China per Juni menunjukkan tingkat produktivitas industri di Negeri Tirai Bambu hanya tumbuh 6% secara tahunan (year-on-year/YoY). Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu tumbuh 6,8%.


Sektor industri cukup penting mendukung perkembangan PDB. Data World Bank tahun 2017 menunjukkan kontribusi sektor industri terhadap PDB mencapai 40%. Oleh sebab itu, ketika tingkat produktivitas sektor industri turun, PDB pun ikut turun. 

Kondisi ini menciptakan pesimisme investor terhadap ekonomi China dan memengaruhi aliran modal asing ke negara tersebut. Per Juni 2018, dana langsung asing (foreign direct investment /FDI) hanya tumbuh 1,1%. 

Di atas kertas, situasi ini bisa membuat yuan cenderung melemah ke depannya, termasuk terhadap rupiah. Namun, perlu diperhatikan bahwa perlambatan di China juga bisa menekan Indonesia karena Negeri Panda tersebut merupakan salah satu mitra dagang utama nasional.

Dinamika dan tegangan antara kedua faktor tersebut akan membuat rupiah dan yuan bergerak cenderung volatil satu sama lain, bergantung pada persepsi investor mengenai sejauh mana pelambatan itu akan memukul perekonomian nasional. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/prm)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular