
Manufaktur di China Berkembang, Rupiah Lesu Di Hadapan Yuan
alf, CNBC Indonesia
31 August 2018 11:26

Jakarta, CNBC Indonesia- Rupiah kembali tertekan di hadapan yuan pada siang ini. Dampak dari rilis data perkembangan manufaktur di China, menyebabkan yuan mendapat sentimen positif untuk menguat.
Pada Jumat (31/8/2018), pukul 11:14 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.154,38. Rupiah melemah 0,45% dibandingkan perdagangan kemarin. Ini adalah posisi terlemah sepanjang 1,5 bulan terakhir
Hari ini, kantor statistik China merilis data indeks manufaktur di Negeri Tirai Bambu per Agustus 2018. Dalam tersebut indeks naik ke 51,3 atau lebih tinggi dari periode bulan sebelumnya yang hanya 51,2. Kenaikan indeks mencerminkan aktivitas manufaktur meningkat, sehingga ada harapan di masa depan perekonomian semakin membaik. Seperti yang diketahui, kontribusi manufaktur terhadap ekonomi China cukup tinggi.
Data dari World Bank per 2017, kontribusi manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terus meningkat
Data ini lantas bisa menjadi gambaran investor jika ekonomi Negeri Tirai Bambu akan lebih cemerlang. Situasi tersebut ikut memberikan angin positif terhadap mata uang domestik. Sementara itu, pelemahan yang ada mendorong harga jual yuan semakin mantap di atas Rp 2.200/yuan. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 11:35 WIB :
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf/roy) Next Article Rupiah Melemah 3 Hari Beruntun di Hadapan Yuan, Kok Bisa?
Pada Jumat (31/8/2018), pukul 11:14 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.154,38. Rupiah melemah 0,45% dibandingkan perdagangan kemarin. Ini adalah posisi terlemah sepanjang 1,5 bulan terakhir
![]() |
Hari ini, kantor statistik China merilis data indeks manufaktur di Negeri Tirai Bambu per Agustus 2018. Dalam tersebut indeks naik ke 51,3 atau lebih tinggi dari periode bulan sebelumnya yang hanya 51,2. Kenaikan indeks mencerminkan aktivitas manufaktur meningkat, sehingga ada harapan di masa depan perekonomian semakin membaik. Seperti yang diketahui, kontribusi manufaktur terhadap ekonomi China cukup tinggi.
Data dari World Bank per 2017, kontribusi manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terus meningkat
Data ini lantas bisa menjadi gambaran investor jika ekonomi Negeri Tirai Bambu akan lebih cemerlang. Situasi tersebut ikut memberikan angin positif terhadap mata uang domestik. Sementara itu, pelemahan yang ada mendorong harga jual yuan semakin mantap di atas Rp 2.200/yuan. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 11:35 WIB :
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 2.053,00 | Rp 2.205,00 |
Bank BRI | Rp 2.074,95 | Rp 2.227,72 |
Bank BCA | Rp 2.093,00 | Rp 2.221,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf/roy) Next Article Rupiah Melemah 3 Hari Beruntun di Hadapan Yuan, Kok Bisa?
Most Popular