Yuan Cenderung Melemah terhadap Rupiah, Gejolak Meninggi

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
25 July 2018 09:02
Ketegangan Global Semakin Berlarut
Foto: Reuters
Saat ini tensi global tidak hanya dari perdagangan, tetapi mulai meluas ke mata uang. Adalah Presiden AS Donald Trump yang mencetuskan pernyataan tersebut.  

Melalui cuitan di Twitter, Trump menuduh beberapa negara memanipulasi kurs untuk menguntungkan perdagangan. Sementara dolar AS seakan menguat sendirian sehingga ekspor AS menjadi kurang kompetitif.

"China, Uni Eropa, dan lainnya telah memanipulasi mata uang mereka dan suku bunga ditekan serendah mungkin. Sementara AS menaikkan suku bunga dan dolar AS semakin kuat, menyebabkan kita tidak kompetitif. Seperti biasa, bukan sebuah kesetaraan (level playing field)," cuit Trump.

China bereaksi dengan menolak tuduhan tersebut. Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan bahwa nilai tukar yuan murni dibentuk oleh penawaran dan permintaan (supply and demand) di pasar uang.

"China tidak punya niat untuk menggunakan pelemahan mata uang untuk mendorong ekspor. Kami berharap AS tetap tenang dan rasional," ujar Geng, mengutip Reuters.

Kementerian Keuangan AS dijadwalkan mengeluarkan daftar tahunan mengenai manipulator kurs pada 15 Oktober mendatang. Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, menyebutkan pelemahan yuan China akan menjadi salah satu yang mendapat kajian mendalam.  

Cuitan trump tidak lah sepenuhnya salah. Dalam beberapa kesempatan, bank sentral China, People's Bank of China (PBoC) sengaja melemahkan mata uangnya, khususnya kurs tengahnya.  

Lalu bagaimana dampaknya terhadap rupiah? Menurut catatan tim Riset CNBC Indonesia terhadap situasi perdagangan beberapa hari terakhir, pelemahan yuan akibat intervensi secara historis membat rupiah cenderung menguat. 

Namun ini tergantung pada sikap politik PBoC dalam menghadapi Si Raja Nekad Trump. Jika nyali PBoC menciut dan ingin meredakan tensi politik, mereka akan melakukan hal sebaliknya yakni menguatkan kurs tengah mata uangnya yang bisa berujung pada pelemahan rupiah. (ags/prm)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular