Mandiri: Likuiditas adalah Tantangan Terbesar Bank

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
19 July 2018 19:24
Likuiditas yang mengkhawatirkan adalah likuiditas valas.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menilai, tantangan terbesar tahun ini adalah dari sisi likuiditas. Adapun likuiditas yang mengkhawatirkan adalah likuiditas valas.

"Likuiditas adalah the biggest challenge, untuk valas lebih worrying,"ujar Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo usai acara Pemaparan Kinerja Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Kamis (19/7/2018).

Menurut Kartika, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri memang melambat. Di lain pihak, perbankan sedang giatnya menggenjot kredit.

"Pertumbuhan DPK dibandingkan kredit, memang lebih tinggi kredit sehingga loan to deposit ratio/LDR meningkat," ujar dia.

Lebih lanjut, di tengah pertumbuhan DPK yang melambat ini dan ekspansi kredit yang meningkat, suku bunga deposito special akan meningkat tajam. Akibatnya, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank Mandiri akan tergerus.

"NIM kami lihat akan turun, dari 5,7% ke 5,5%, kena 20-30 basis poin (bps)," kata dia.

Sejauh ini, Bank Mandiri belum meng-counter penurunan NIM tersebut dengan peningkatkan suku bunga kredit. Namun demikian, pihaknya akan menjaga perolehan laba akhir 2018 tetap bertumbuh."Laba bulanan yang sekitar Rp 2 triliun akan cukup menurun, tapi untuk laba total tidak kena,"ucap dia.

Sampai Juni 2018, LDR Bank Mandiri tercatat sebesar 94,57%. Sementara pertumbuhan kredit Bank Mandiri sampai Juni 2018 mencapai 11,8% dan DPK sebesar 5,5%.

Direktur Bank Mandiri Hery Gunardi mengungkapkan, untuk mendorong pertumbuhan DPK tersebut, perseroan akan lebih meningkatkan dana murah ketimbang dana mahal. Hal ini ditingkatkan melalui peningkatan giro transaksional, utilisasi cash management, dan varian produk yang lebih baik.

Sementara itu, terkait kebijakan pelonggaran GWM Averaging dari Bank Indonesia (BI) dinilai tidak akan membantu likuiditas secara signifikan. Direktur PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) Iman Nugroho Soeko mengungkapkan, likuiditas BTN akan tetap seperti biasa."Kan tetap harus dijaga 6,5% secara rata-rata," ucap dia.



(roy/roy) Next Article Bank Mandiri Mengaku Likuiditas Masih Cukup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular