
BI Pesimistis, Ekonomi RI Tahun Ini Diproyeksi Tumbuh 5,1%
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
19 July 2018 18:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mulai pesimistis mengenai prospek perekonomian Indonesia. Bank sentral memperkirakan, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 hanya mendekati batas bawah kisaran proyeksi 5,1-5,5%.
Hal tersebut dikemukakan Gubernur BI Perry Warjiyo saat menyampaikan hasil rapat dewan gubernur (RDG) BI, Kamis (19/7/2018). Menurut Perry, prospek perekonomian nasional tahun ini tidak akan sekuat yang diperkirakan.
"Prospek pertumbuhan ekonomi 2018 diprakirakan mendekati batas bawah kisaran proyeksi 5,1-5,5%," kata Perry.
Perry menyebut, proyeksi tersebut tak lepas dari prakiraan pertumbuhan ekspor yang terindikasi tidak sekuat peekiraan, yang dipengaruhi tren harga komoditas global yang menurun sehingga menekan kinerja ekspor.
Namun pada kuartal II-2018, BI memperkirakan geliat ekonomi nasional akan tetap tumbuh positif, yang didukung oleh permintaan domestik yang cukuo kuat. Baik itu dari konsumsi rumah tangga, stimulus fiskal, sampai dengan investasi.
"Investasi diperkirakan tetap kuat, yang tidak hanya didukung oleh proyek infrastruktur tetapi juga oleh proyek non infrastruktur baik investasi bangunan maupun investasi non bangunan," jelasnya.
Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini mencapai 5,1%, berada pada batas tengah proyeksi 5,1-5,4% untuk tahun 2018.
(dru) Next Article Era 'Diskon' Rupiah Masih Berlanjut
Hal tersebut dikemukakan Gubernur BI Perry Warjiyo saat menyampaikan hasil rapat dewan gubernur (RDG) BI, Kamis (19/7/2018). Menurut Perry, prospek perekonomian nasional tahun ini tidak akan sekuat yang diperkirakan.
"Prospek pertumbuhan ekonomi 2018 diprakirakan mendekati batas bawah kisaran proyeksi 5,1-5,5%," kata Perry.
Namun pada kuartal II-2018, BI memperkirakan geliat ekonomi nasional akan tetap tumbuh positif, yang didukung oleh permintaan domestik yang cukuo kuat. Baik itu dari konsumsi rumah tangga, stimulus fiskal, sampai dengan investasi.
"Investasi diperkirakan tetap kuat, yang tidak hanya didukung oleh proyek infrastruktur tetapi juga oleh proyek non infrastruktur baik investasi bangunan maupun investasi non bangunan," jelasnya.
Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini mencapai 5,1%, berada pada batas tengah proyeksi 5,1-5,4% untuk tahun 2018.
(dru) Next Article Era 'Diskon' Rupiah Masih Berlanjut
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular