
Bank Mandiri Mengaku Likuiditas Masih Cukup
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
09 July 2018 15:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Kendati ekspansi kredit pada Mei 2018 jauh lebih tinggi dibandingkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), namun sejumlah bank menilai likuditasnya belum cukup mengkhawatirkan. Apalagi, Bank Indonesia sudah merelaksasi aturan loan to deposit ratio (LDR) menjadi loan to funding ratio (LFR).
Direktur PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi menjelaskan, sampai saat ini, likuiditas di Bank Mandiri masih cukup."Tidak ada masalah," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Senin (9/7/2018).
Berdasarkan data keuangan bulanan Bank Mandiri, jumlah dana pihak ketiga (DPK) perseroan sampai Mei 2018 mencapai Rp 696,17 triliun. Namun, perseroan juga memiliki pendanaan dari surat berharga yang diterbitkan sebesar Rp 10,83 triliun.
Sementara itu, kredit yang disalurkan mencapai Rp 642,91 triliun. Dengan memperhitungkan kredit dan DPK yang dimiliki, Bank Mandiri memiliki rasio kredit terhadap DPK (loan to deposit ratio/LDR) 92,34%. Namun apabila memperhitungkan penerbitan surat berharga, maka loan to funding ratio (LFR) Bank Mandiri mencapai 90,9%.
Selain Bank besar seperti Bank Mandiri, bank kelas menengah juga mengaku tidak melihat ada permasalahan di likuiditas. Kepala Keuangan dan Perencanaan Bisnis PT. Bank Sahabat Sampoerna Henky Suryaputra juga menilai, likuiditas belum ada kecenderungan mengetat."Sejauh ini masih normal," ungkap dia.
Sebelumnya, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit bertumbuh lebih tinggi dari DPK per Mei 2018. Pada posisi tersebut, DPK bertumbuh 6,47% (year on year/yoy), sedangkan kredit bertumbuh 10,26% (yoy).
(roy/roy) Next Article Bos Mandiri Bilang Likuiditas Lebih Baik Tahun Ini, Asal...
Direktur PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi menjelaskan, sampai saat ini, likuiditas di Bank Mandiri masih cukup."Tidak ada masalah," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Senin (9/7/2018).
Selain Bank besar seperti Bank Mandiri, bank kelas menengah juga mengaku tidak melihat ada permasalahan di likuiditas. Kepala Keuangan dan Perencanaan Bisnis PT. Bank Sahabat Sampoerna Henky Suryaputra juga menilai, likuiditas belum ada kecenderungan mengetat."Sejauh ini masih normal," ungkap dia.
Sebelumnya, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit bertumbuh lebih tinggi dari DPK per Mei 2018. Pada posisi tersebut, DPK bertumbuh 6,47% (year on year/yoy), sedangkan kredit bertumbuh 10,26% (yoy).
(roy/roy) Next Article Bos Mandiri Bilang Likuiditas Lebih Baik Tahun Ini, Asal...
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular