Penjualan TPS Food Sudah Anjlok Sejak Kuartal III-2017

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
19 July 2018 19:01
Pada 2017, pendapatan penjualan beras AISA turun drastis menjadi Rp 2,49 triliun atau anjlok 39,15% (yoy).
Foto: tigapilar.com
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) merupakan salah satu emiten yang memproduksi dan mendistribusikan berbagai jenis makanan pokok, makanan konsumsi hingga beras.

Untuk produk beras, perseroan melalui ketiga anak usahanya PT Indo Beras Unggul (IBU), PT Jatisari Srirejeki, dan PT Sukses Abadi Karya Inti memproduksi beras premium yang menjadi salah satu unggulan produk beras bagi masyarakat khususnya untuk kelas menengah-keatas.

Namun, kasus beras oplosan yang menyeret produk IBU berakibat pada kesulitan keuangan AISA serta memberhentikan pengoperasian ketiga anak usahanya tersebut pada 1 Desember 2017.

Manajemen perseroan sudah dikenakan sanksi pidana oleh Pengadilan Negeri Bekasi dan menyatakan menerima keputusan tersebut.

Pada 2017, pendapatan penjualan beras AISA turun drastis menjadi Rp 2,49 triliun atau anjlok 39,15% dibandingkan dengan pendapatan penjualan beras perseroan pada 2016 sebesar Rp 4,10 triliun.

Anjloknya pendapatan penjualan perseroan sudah terjadi sejak kuartal-III 2017, disusul dengan kasus beras oplosan yang melanda pada akhir 2017.

Hingga September 2017, pendapatan penjualan beras pada periode tersbeut juga anjlok 25,82% menjadi Rp 2,38 triliun secara year on year (yoy).

Sedangkan pertumbuhan pendapatan perseroan pada 2017 berasal dari pendapatan penjualan makanan pokok yang naik 0,97% menjadi Rp 1,08 triliun serta pendapatan penjualan makanan konsumsi yang naik 2,62% menjadi Rp 1,51 triliun.

Produk makanan pokok perseroan diantaranya mie kering dengan kontribusi penjualan pada 2017 sebesar Rp 562,91 miliar serta produk bihun dengan kontribusi Rp 525,61 miliar.

Sedangkan produk makanan konsumsi perseroan diantaranya wafer stick dan snack ekstrusi (Rp 703,57 M), produk mie instan (Rp 375,99 M), biscuit (Rp 369,35 M), permen (Rp 40,85 M) dan produk lainnya dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp 27,73 miliar pada 2017.

Sementara itu, pada periode tersebut perseroan sudah tidak mendapatkan kontribusi pendapatan penjualan dari produk agri bisnisnya yaitu minyak sawit mentah, tandan buah segar serta inti sawit dan turunannya.

Padahal, pada periode yang sama tahun 2016 perseroan mendapatkan kontribusi pendapatan dari sektor agri bisnis sebesar Rp 36,90 miliar.


(roy/roy) Next Article RUPS Memanas, Dirut AISA Joko Mogoginta Walk Out

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular