Produsen Taro Ngaku Tak Punya Uang Bayar Utang Obligasi

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
18 July 2018 15:01
Produsen makanan ringan merk Taro ini menerbitkan obligasi dan sukuk pada 2013 lalu dengan nilai Rp 900 miliar.
Foto: REUTERS/Stringer
Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen beras dan makanan ringan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) kembali menyatakan tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar bunga obligasi dan fee ijarah sukuk yang akan jatuh tempo, Kamis (19/7/2018).

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Tiga Pilar Joko Mogoginta dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Rabu (18/7/2018).

"Perusahaan sedang merencanakan proses restrukturisasi atas obligasi dan sukuk yang telah diterbitkan," ujar Joko.

Produsen makanan ringan merk Taro ini menerbitkan obligasi dan sukuk pada 2013 lalu dengan nilai Rp 900 miliar. Perseroan juga menerbitkan sukuk pada 2016 dengan nilai Rp 1,2 triliun.

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham AISA sejak 5 Juli 2018. Langkah tersebut diambil BEI terkait dengan penundaan pembayaran bunga atas obligasi dan Sukuk Ijarah TPS Food I tahun 2013.

"Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan Tiga Pilar Sejahtera Food," kata Pelaksana Harian Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Rian Ardhi Redhite, melalu keterbukaan informasi yang disampaikan kepada publik.

Bursa juga menyatakan AISA masih belum menyampaikan laporan keuangan untuk kuartal I tahun ini. Dengan demikian, produsen Taro ini telah menumpuk denda yang dijatuhkan bursa, sekurangnya denda ini sudah mencapai Rp 200 juta.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia mengatakan menurut aturan laporan keuangan tiap kuartal paling lama disampaikan 31 hari setelah jatuh tempo. Setelah masa tersebut maka perusahaan tercatat harus membayar denda dan tetap harus menyampaikan laporan keuangannya.

"Kalau TPS Food sampai sekarang baru menyampaikan laporan keuangan akhir tahun, untuk yang kuartal pertama masih belum," kata Yetna di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (13/7).
(dob) Next Article Ratusan Investor Ritel AISA Hadiri RUPS Tahunan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular