
Utang Tak Terbayar, Perdagangan Saham TPS Food Dihentikan
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
05 July 2018 10:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) diseluruh pasar sejak perdagangan hari ini. Langkah tersebut diambil BEI terkait dengan penundaan pembayaran bunga atas obligasi dan Sukuk Ijarah TPS Food I tahun 2013.
"Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan Tiga Pilar Sejahtera Food," kata Pelaksana Harian Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Rian Ardhi Redhite, melalu keterbukaan informasi yang disampaikan kepada publik.
Sebelumnya, manajemen TPS Food sudah menjelaskan perihal kemungkinan akan kembali gagal bayar atas obligasi yang diterbitkan perusahaan pada 2013 lalu karena kondisi keuangan perusahaan yang tak lagi sekondusif dulu.
Dalam keterangan yang disampaikan perusahaan, saat ini perusahaan terus berupaya melakukan penjualan unit bisnis beras, meskipun penjualannya tak berjalan secepat yang dikehendaki perusahaan.
TPS Food juga mengumumkan laporan keuangan 2017, setelah tertunda beberapa bulan. Emiten yang memproduksi bahan makanan ini mencatatkan rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 565,1 miliar pada akhir 2017.
Kondisi tersebut jauh berbeda dengan tahun sebelumnya ketika perusahaan masih mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 581,03 miliar.
Rugi tersebut disebabkan karena penurunan laba bruto dari Rp 1,68 triliun pada 2016 menjadi Rp 626,24 miliar pada 2017. Sementara beban usaha meningkat dari Rp 667,54 miliar menjadi Rp 916,75 miliar. Adapun beban lainnya naik dari Rp 29,5 miliar menjadi Rp 314,48 miliar.
Pada hari ini harga saham AISA menyentuh Rp 244/lembar, turun 4,69% dibandingkan hari sebelumnya. AISA mengalami tren penurunan yang tajam sejak awal tahun akibat penurunan kinerja dan pelepasan unit usaha beras yang menjadi andalan saat ini.
(hps/hps) Next Article BEI Perpanjang Masa Suspensi Saham TPS Food
"Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan Tiga Pilar Sejahtera Food," kata Pelaksana Harian Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Rian Ardhi Redhite, melalu keterbukaan informasi yang disampaikan kepada publik.
Sebelumnya, manajemen TPS Food sudah menjelaskan perihal kemungkinan akan kembali gagal bayar atas obligasi yang diterbitkan perusahaan pada 2013 lalu karena kondisi keuangan perusahaan yang tak lagi sekondusif dulu.
TPS Food juga mengumumkan laporan keuangan 2017, setelah tertunda beberapa bulan. Emiten yang memproduksi bahan makanan ini mencatatkan rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 565,1 miliar pada akhir 2017.
Kondisi tersebut jauh berbeda dengan tahun sebelumnya ketika perusahaan masih mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 581,03 miliar.
Rugi tersebut disebabkan karena penurunan laba bruto dari Rp 1,68 triliun pada 2016 menjadi Rp 626,24 miliar pada 2017. Sementara beban usaha meningkat dari Rp 667,54 miliar menjadi Rp 916,75 miliar. Adapun beban lainnya naik dari Rp 29,5 miliar menjadi Rp 314,48 miliar.
Pada hari ini harga saham AISA menyentuh Rp 244/lembar, turun 4,69% dibandingkan hari sebelumnya. AISA mengalami tren penurunan yang tajam sejak awal tahun akibat penurunan kinerja dan pelepasan unit usaha beras yang menjadi andalan saat ini.
(hps/hps) Next Article BEI Perpanjang Masa Suspensi Saham TPS Food
Most Popular