Mengapa Raksasa Conch Ekspansif Genjot Produksi Semen di RI?
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
19 July 2018 15:36

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Conch Cement Indonesia, anak usaha dari pabrikan semen kelas kakap dunia Anhui Conch Cement Company (China), berencana meningkatkan kapasitas produksi hingga mencapai 25 juta ton dari saat ini hanya 2,3 juta ton per tahun.
Rencana peningkatan kapasitas itu berbanding terbalik dengan kondisi riil.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan kapasitas produksi di pabrik semen saat ini mencapai sekitar 100 juta ton, sementara itu tingkat konsumsi berkisar 60-68 juta ton.
Kendati demikian, rencana Conch meningkatkan kapasitas produksi disebut karena perseroan ingin mengekspor semen ke China.
"Ya itu kan biasa saja ya. Kalau dia meningkatkan kapasitasnya dia pasti akan menyuplai ke negaranya sendiri lagi. Kalau kita lihat di regional aja, harga semen kita saat ini masih lebih kompetitif dibandingkan di China, yang sekarang sudah sekitar Rp 800.000 per ton, jadi Conch saya yakin dia akan ekspor ke China juga," ungkap Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (19/7/2018).
Menurut Sigit, over-demand semen di China terjadi karena adanya kebijakan Pemerintah China merelokasi beberapa industri yang terletak di kota-kota besar ke luar negeri pada beberapa tahun lalu.
"Salah satunya yang banyak itu industri semen. Hal ini mengakibatkan harga semen di China meningkat karena demand-nya banyak tapi suplai industrinya tidak ada. Akhirnya mereka lari ke beberapa negara, di antaranya Indonesia dan Vietnam," jelas Sigit.
Anhui Conch Cement merupakan salah satu perusahaan terbesar di dunia versi Forbes, berada di peringkat 522 dalam daftar The World's Largest Public Companies 2018.
(ray) Next Article Butuh 4 Tahun Imbangkan Suplai dan Konsumsi Semen di RI
Rencana peningkatan kapasitas itu berbanding terbalik dengan kondisi riil.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan kapasitas produksi di pabrik semen saat ini mencapai sekitar 100 juta ton, sementara itu tingkat konsumsi berkisar 60-68 juta ton.
"Ya itu kan biasa saja ya. Kalau dia meningkatkan kapasitasnya dia pasti akan menyuplai ke negaranya sendiri lagi. Kalau kita lihat di regional aja, harga semen kita saat ini masih lebih kompetitif dibandingkan di China, yang sekarang sudah sekitar Rp 800.000 per ton, jadi Conch saya yakin dia akan ekspor ke China juga," ungkap Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (19/7/2018).
Menurut Sigit, over-demand semen di China terjadi karena adanya kebijakan Pemerintah China merelokasi beberapa industri yang terletak di kota-kota besar ke luar negeri pada beberapa tahun lalu.
"Salah satunya yang banyak itu industri semen. Hal ini mengakibatkan harga semen di China meningkat karena demand-nya banyak tapi suplai industrinya tidak ada. Akhirnya mereka lari ke beberapa negara, di antaranya Indonesia dan Vietnam," jelas Sigit.
Anhui Conch Cement merupakan salah satu perusahaan terbesar di dunia versi Forbes, berada di peringkat 522 dalam daftar The World's Largest Public Companies 2018.
(ray) Next Article Butuh 4 Tahun Imbangkan Suplai dan Konsumsi Semen di RI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular